Senin, 10 Februari 2025 11:06

Pompanisasi dan Teknologi Modern Jadi Kunci Lonjakan Produksi Beras Nasional Sebesar 52%

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan penanaman jagung sekaligus menyerahkan bantuan dan berdialog dengan petani di Desa Labuan, Kecamatan Labuan Badas, Kabupaten Sumbawa, NTB, Kamis (25/1/2024).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan penanaman jagung sekaligus menyerahkan bantuan dan berdialog dengan petani di Desa Labuan, Kecamatan Labuan Badas, Kabupaten Sumbawa, NTB, Kamis (25/1/2024).

ABATANEWS, JAKARTA — Produksi beras nasional mencatat lonjakan signifikan pada kuartal pertama 2025, meningkat 52,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa produksi beras Januari-Maret 2025 mencapai 8,67 juta ton, jauh lebih tinggi dibandingkan 5,69 juta ton pada 2024.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa peningkatan ini tidak terlepas dari berbagai strategi yang diterapkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

“Peningkatan produksi ini tidak terlepas dari perbaikan infrastruktur irigasi termasuk pompanisasi, ketersediaan pupuk bersubsidi yang memadai, serta implementasi teknologi pertanian modern yang lebih efisien,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (10/2/2025).

Baca Juga : Menteri Pertanian Bongkar Kecurangan Minyak Goreng: Dijual Mahal, Takaran Tak Sesuai

Salah satu faktor utama di balik lonjakan produksi ini adalah meningkatnya luas panen padi yang mencapai 2,83 juta hektar, bertambah sekitar 970.330 hektar atau 52,08 persen dibandingkan tahun lalu.

Amran menjelaskan bahwa berbagai program unggulan seperti optimasi lahan rawa, pompanisasi, perluasan areal tanam, serta mekanisasi pertanian menjadi kunci keberhasilan peningkatan produksi ini.

“Program-program ini terbukti efektif dalam meningkatkan produktivitas lahan dan efisiensi usaha tani, sehingga berdampak langsung pada peningkatan hasil panen dan ketersediaan beras nasional,” katanya.

Baca Juga : Jelang Ramadan, Harga Minyak Goreng dan Gula Mulai Mahal

Pompanisasi menjadi salah satu program unggulan Kementerian Pertanian yang berperan besar dalam meningkatkan produksi. Dengan memanfaatkan pompa air, petani dapat mengatasi keterbatasan irigasi, terutama di lahan tadah hujan dan daerah rawan kekeringan.

Implementasi teknologi pertanian yang lebih modern juga semakin memperkuat efektivitas produksi, memungkinkan petani untuk meningkatkan indeks pertanaman dan memperluas masa tanam sepanjang tahun.

“Kami optimistis, dengan dukungan penuh Bapak Presiden Prabowo, berbagai pihak terkait, dan kebijakan yang tepat, Indonesia mampu mencapai swasembada pangan secepatnya dan menghentikan impor beras selamanya di masa mendatang,” ujar Amran.

Baca Juga : Efisiensi Anggaran Kementan, Strategi Amran di Tengah Tantangan Iklim

Lebih lanjut, peningkatan produksi beras ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga di pasar domestik serta meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.

Penulis : Azwar
Komentar