ABATANEWS – Usai dianggap menghina Nabi Muhammad SAW, Nupur Sharma mendapat banyak teror. Mulai dari ancaman pembunuhan hingga pemerkosaan.
Politikus India itu bahkan sampai beberapa kali meminta perlindungan dari pihak kepolisian New Delhi.
Dikutip dari The Indian Express, mantan juru bicara Bharatiya Janatya (BJP) itu melaporkan, ancaman itu bukan cuma kepada dirinya, melainkan ditujukan kepada keluarganya.
Baca Juga : Pemerintah Target Ekspor UMKM 17 Persen di 2024, Kemenkop: Ada Kendala
Pihak kepolisian pun telah mendaftarkan kasus itu dan menyebarkan pengumuman di akun Twitter meminta masyarakat membantu penyelidikan polisi.
Pada 27 Mei, Sharma mengajukan laporan ke untuk kejahatan siber kepolisian New Delhi setelah mengaku mendapat ancaman pembunuhan dan target kebencian.
Laporan informasi awal juga sudah diajukan sehari kemudian dengan laporan khusus dengan sejumlah pasal tuntutan yaitu pasal intimidasi, intimidasi dengan komunikasi anonim, dan menghina kehormatan seorang wanita.
Baca Juga : Model Cantik Ini Menolak Lamaran Pria dengan Mahar 200 Unta
Sharma juga mengajukan laporan lain ke polisi, menduga salah satu kelompok mempromosikan permusuhan dan kebencian di media sosial atas kasus tersebut.
“Setelah mempelajari laporan itu, seksi kejahatan siber nomor 153A (mempromosikan permusuhan antara kelompok berbeda) telah ditambahkan dalam kasus ini. Kami telah mengirim laporan ke Twitter dan saat ini menunggu respons mereka,” tutur salah satu pejabat kepolisian yang menolak disebutkan identitasnya.
Sharma mendapat kecaman dan hukuman usai melontarkan pernyataan yang dinilai mengejek Nabi Muhammad dalam debat televisi. Ia lalu mendapat hukuman berupa skorsing akibat perangainya.
Baca Juga : WHO Izinkan Penggunaan Vaksin Covaxin Buatan India
Selain Sharma, bagian media BJP, Naveen Kumar Jindal, juga dihukum karena mengejek Nabi Muhammad di media sosial. Ia dikeluarkan dari partai.
Mengenai twit itu, Kementerian Luar Negeri India menyatakan komentar Jidal tak berkaitan dengan pandangan pemerintah. Tak hanya Kemlu India, politikus senior BJP juga buka suara.
“Kita memang tak dilarang bicara soal isu agama yang sensitif, tapi kita tak boleh menghina prinsip agama mana pun,” ujar juru bicara senior BJP, Gopal Krishna Agarwal.