ABATANEWS, JAKARTA — Juru Bicara PKS Muhammad Kholid memandang bahwa calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan tidak berutang jasa kepada Prabowo Subianto, melainkan berutang jasa kepada warga Jakarta yang telah menaruh kepercayaan kepadanya.
“Memang benar Mas Anies berutang jasa politik, tetapi bukan kepada Pak Prabowo tetapi kepada warga Jakarta yang dengan tulus memilihnya,” ucap Kholid, dalam rilis yang diterima pada Ahad (17/12/2023).
Pernyataan itu disampaikan untuk menanggapi isu yang menyebut, Anies dianggap memiliki utang jasa yang besar kepada Prabowo. Sebab, Prabowo yang merupakan “pemilik” Partai Gerindra yang mengusungnya menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
Baca Juga : Temui Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Energi Terbarukan
Kholid pun mengingatkan pihak Prabowo bahwa pencalonan Anies Baswedan pada pilkada DKI Jakarta tahun 2017 bukan semata-mata karena peran Prabowo dan Partai Gerindra.
“Pencalonan Mas Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta itu oleh dua partai: PKS dan Gerindra. Dan bagi PKS, ketika Mas Anies terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta maka beliau adalah milik seluruh warga Jakarta, bukan milik PKS atau Gerindra,” tegasnya.
Kholid juga meminta pihak Prabowo mengingat kembali peristiwa pencalonan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta saat itu.
Baca Juga : Tiga Hal Yang Disampaikan Presiden Prabowo di APEC Peru
“Kita harus ingat ya, saat itu Gerindra yang mengusung Bang Sandiaga Uno yang merupakan kader dari Gerindra sedangkan PKS mengusung Mardani Ali Sera sebagai pendamping Bang Sandi. Karena situasi politik yang sangat dinamis, PKS berbesar hati menyerahkan hak pengusungan Mardani tersebut ke Mas Anies. Takdirnya, terpilihlah pasangan Anies-Sandi. Alhamdulillah Mas Anies jadi Gubernur DKI,” beber Kholid.
Kholid menyayangkan sikap Prabowo yang terkesan personal attacking ke Anies dan tampak emosional dalam debat perdana lalu (12/12/2023).
“Tampaknya Pak Prabowo belum move on. Bukannya adu gagasan untuk kedepan, justru menyerang personal dengan mengungkit-ungkit masa lalu.Ini tidak baik dan tidak dewasa,” tutupnya.