ABATANEWS, MAKASSAR – Penjabat Ketua Dekranasda Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Ninuk Triyanti, memimpin Rapat Koordinasi dengan pengurus Dekranasda dan OPD terkait, di Aula Tudang Sipulung, Rujab Gubernur Sulsel (21/5/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh para pengurus Dekranasda Sulsel, serta OPD terkait yang menjadi mitra Dekranasda. Masing-masing bidang serta OPD memaparkan program kerja yang bersinergi bersama Dekranasda Sulsel.
Kegiatan bidang daya saing melalui kegiatan edukasi kurasi produk dan kurasi pameran, inovasi teknologi, monitoring dan evaluasi, seperti pendampingan peningkatan mutu daya saing sentra industri kerajinan tenun di Kabupaten Sidrap, pendampingan peningkatan mutu daya saing sentra industri batik di Kabupaten Bantaeng, pendampingan peningkatan mutu daya saing serta industri kerajinan tenun di Kabupaten Pinrang, pendampingan peningkatan mutu daya saing serta industri tenun rongkong di Kabupaten Luwu Utara, pendampingan peningkatan mutu daya saing serta industri tenun thope di Kabupaten Jeneponto, pendampingan peningkatan mutu daya saing serta industri kerajinan kelapa terpadu di Kabupaten Kepulauan Selayar, pendampingan peningkatan mutu daya saing serta industri pelepah pisang di Kabupaten Bone.
Baca Juga : Pemprov Sulsel Raih Zona Hijau dan Opini Kualitas Tertinggi atas Kepatuhan Pelayanan Publik
Dalam bidang wirausaha baru, meliputi bimbingan teknis pemberdayaan UMKM melalui pemanfaatan digitalisasi, pelatihan sablon atau pelatihan kemasan, pelatihan enceng gondok, pelatihan kerajinan dari limbah daun pisang, pelatihan vokasional, dan diklat kewirausahaan.
Untuk bidang manajemen usaha, diantaranya pengembangan IKM yang berdaya saing yang berfokus pada HAKI. Pada bidang promosi dan humas, seperti melakukan bimtek pemasaran, membangun brand, serta membuat kemasan menarik dan konten pemasaran; membuat desain kemasan dan teknologi digital; pemberdayaan kelembagaan, potensi dan pengembangan usaha melalui kegiatan labelisasi atau barcode produk; koordinasi, sinkronisasi dan pelaksanaan pemberdayaan industri dan peran serta masyarakat melalui kegiatan pameran dan promosi produk; pengembangan usaha mikro dengan orientasi peningkatan skala usaha menjadi usaha kecil melalui pelatihan labeling/kemasan.
Untuk bidang pendanaan, meliputi pengusahaan CSR untuk pelatihan dan bantuan mesin peralatan, pesona lipa sabbe cura kuno, garage sale/bazar fashion Dekranasda. Sementara pada bidang kemitraan, diantaranya kurasi produk yang ditampilkan di gerai Dekranasda, melakukan temu usaha antara pelaku usaha dengan beberapa investor potensial, dan membangun mitra kerja.
Baca Juga : Pastikan Layanan Sesuai Aturan, Komisi IX DPR RI Tinjau RS Kemenkes Makassar
“Program yang dilakukan sudah bagus, namun kita mendorong agar lebih ditingkatkan lagi. Terima kasih atas sinergi dan kolaborasi yang dibangun antara Dekranasda dan OPD terkait lainnya. Kita juga mendorong Dekranasda, bisa menjalin sinergi dengan organisasi atau lembaga lainnya,” ujarnya.
Ia pun mendorong agar pemasaran terhadap produk kerajinan dari Sulsel lebih ditingkatkan, utamanya dalam bentuk video proses dan filosofi dari produk itu. Termasuk mendorong pendampingan terhadap pengrajin, sehingga ada inovasi yang baik untuk produk yang dipasarkan.
“Kerajinan di Sulsel sangat beragam dan indah. Kita berharap pemasaran lebih ditingkatkan lagi, agar dapat memberikan manfaat bagi pelaku kerajinan, yang akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan pengrajin,” jelasnya.
Baca Juga : Pemprov Sulsel Siap Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Dekranasda Sulsel pun berkomitmen untuk mendukung sejumlah program Pemerintah Provinsi Sulsel, utamanya yang berdampak bagi masyarakat banyak.