Jumat, 10 Desember 2021 15:03

Pilar Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ambruk, Anggota Komisi V DPR: Salah Sejak Awal

Video ambruknya salat satu pilar Kereta Cepat Jakarta-Bandung viral di media sosial. (Tangkapan layar)
Video ambruknya salat satu pilar Kereta Cepat Jakarta-Bandung viral di media sosial. (Tangkapan layar)

ABATANEWS, JAKARTA – Anggota Komisi V DPR Neng Eem Marhamah memberikan pesan menohok soal ambruknya salah satu pilar proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) pada Ahad (5/12/2021) lalu. Insiden itu menimpa salah satu eskavator. Beruntungnya, tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

“Sebuah kecerobohan yang fatal seperti itu. Kalau tidak ada video yang viral itu, kita tidak tahu ternyata ada salah titik koordinat. Jadi proyek yang sebesar itu yang sangat prestisius kok bisa terjadi seperti itu,” katanya dalam diskusi virtual, pada (9/12/2021), dikutip dari VOI.

Menurut Eem, kecelakaan kerja tersebut menunjukkan bahwa perencanaan pembangunan proyek KCJB tidak dipikirkan dengan matang.

Baca Juga : Kereta Cepat Jakarta-Bandung Banyak Masalah, Anggota Komisi V: Kerjanya Jangan Asal

 

View this post on Instagram

 

A post shared by abatanews.com (@abatanews)

Baca Juga : Kereta Cepat Jakarta-Bandung Banyak Masalah, Anggota Komisi V: Kerjanya Jangan Asal

“Ini berarti planning-nya yang amat sangat tidak matang, koordinasinya juga sangat lemah. Apalagi pengawasannya,” tuturnya.

Eem mengatakan sebenarnya dilihat dari video yang viral posisi tiang dan alat berat tersebut sudah tidak tepat. Kata dia, untuk mengetahui posisi tidak tepat tersebut dapat dilihat kasat mata oleh orang awam yang tak mengerti soal konstruksi.

Baca Juga : Kereta Cepat Jakarta-Bandung Banyak Masalah, Anggota Komisi V: Kerjanya Jangan Asal

“Orang yang tidak mengerti konstruksi pun saya kira kalau dilihat sekilas ini sudah sesuatu yang tidak tepat, posisi-posisi alat-alat berat dengan pancang tiang yang cukup tinggi. Apalagi yang memahami ilmu-ilmu konstruksi,” ucapnya.

Sebelumnya, President Director PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi menegaskan pihaknya tidak mentolerir kesalahan konstruksi hingga menyebabkan robohnya tiang proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung.

“PT KCIC tidak mentolerir adanya kesalahan konstruksi yang melebihi dari toleransi yang dipersyaratkan,” katanya dalam keterangan tertulis. (*)

Komentar