ABATANEWS, GORONTALO – Persentase penduduk miskin di Provinsi Gorontalo pada September 2024 tercatat turun menjadi 13,87 persen, angka terendah sepanjang lebih dari 24 tahun provinsi ini berdiri. Data tersebut dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Rabu (15/1/2025).
Berdasarkan laporan BPS, jumlah penduduk miskin Gorontalo kini mencapai 170,03 ribu orang. Angka ini menurun sebanyak 7,96 ribu orang dibandingkan data Maret 2024, yang menunjukkan persentase penduduk miskin sebesar 14,57 persen.
Penjabat (Pj.) Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin, mengapresiasi capaian tersebut dan menilai penurunan angka kemiskinan sebagai hasil dari pertumbuhan ekonomi yang positif di Gorontalo. Ia menekankan pentingnya keberhasilan dalam menekan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat sebagai faktor utama.
Baca Juga : Tujuh Pejabat Fungsional Auditor Ahli Muda Resmi Dilantik di Inspektorat Provinsi Gorontalo
“Data ini menunjukkan bahwa semua elemen masyarakat bergerak dan bekerja sesuai dengan profesinya. Alhamdulillah, sepanjang tahun 2024, Gorontalo menjadi satu-satunya provinsi yang mengalami deflasi,” ujar Rudy.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah berkontribusi menggerakkan sektor riil di daerah, termasuk pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi, instansi vertikal, perbankan, serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
“Di level pemerintah, semua pihak telah berkontribusi menjaga kondusivitas daerah, menciptakan regulasi yang pro investasi, membuka lapangan kerja, dan berbagai inisiatif lainnya. Sementara itu, di sektor perbankan, perputaran uang tetap terjaga, sehingga perekonomian berjalan dengan baik,” pungkasnya.
Baca Juga : Pj Gubernur Rudy Salahuddin Paparkan Capaian dn Isi Strategis Gorontalo Sepanjang 2024
Penurunan angka kemiskinan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Gorontalo di masa mendatang.