ABATANEWS, JAKARTA — Jon Bon Jovi, ikon musik rock dunia, memiliki perjalanan karier yang penuh inspirasi. Sebelum meraih ketenaran bersama band Bon Jovi, ia hanyalah seorang pekerja keras yang memulai kariernya dari bawah sebagai tukang sapu di sebuah studio rekaman.
Dalam perjalanannya menuju puncak kesuksesan, Jon menghadapi tantangan besar, termasuk penolakan demi penolakan dari industri musik.
Pada awal 1980-an, Jon bekerja di Power Station, studio rekaman di New York yang dimiliki sepupunya, Tony Bongiovi. Di sana, ia menjalani berbagai pekerjaan kecil, seperti menyapu lantai, sembari terus berusaha mewujudkan impiannya.
Baca Juga : Bon Jovi Mendadak Batalkan Konser Karena Hasil Tes Positif Covid-19
Di waktu luangnya, ia merekam demo lagu-lagunya. Namun, sekitar 50 lagu ditolak oleh berbagai label rekaman, membuat jalannya terasa semakin berat.
Meski demikian, Jon tidak pernah menyerah. Ia selalu terinspirasi oleh Freddie Mercury, vokalis legendaris Queen, yang dikaguminya karena keberanian, suara luar biasa, serta keahliannya menguasai panggung.
Tekad Jon untuk terus berkarya semakin kuat, hingga akhirnya salah satu lagunya, Runaway, diputar di stasiun radio lokal, dan lagu tersebut mulai menarik perhatian. Ini membuka jalan bagi Jon untuk menandatangani kontrak dengan PolyGram (Mercury Records).
Baca Juga : Bon Jovi Mendadak Batalkan Konser Karena Hasil Tes Positif Covid-19
Perjuangan Jon Bon Jovi menuju kesuksesan tidak hanya ditopang oleh kerja keras, tetapi juga oleh keyakinan yang ia pegang teguh.
“Kesuksesan adalah jatuh sembilan kali dan bangkit sepuluh kali.”
Kutipan ini mencerminkan kegigihan Jon dalam menghadapi penolakan dan kegagalan yang ia alami selama bertahun-tahun sebelum mencapai puncak karier.
Baca Juga : Bon Jovi Mendadak Batalkan Konser Karena Hasil Tes Positif Covid-19
Filosofi ini menjadi landasan kesuksesannya, membawanya dari seorang tukang sapu menjadi salah satu musisi terbesar di dunia.
Bersama band Bon Jovi, ia terus mencetak sejarah dengan lagu-lagu legendaris seperti Livin’ on a Prayer, You Give Love a Bad Name, dan Wanted Dead or Alive.
Dengan lebih dari 130 juta album terjual dan ribuan konser di seluruh dunia, Jon Bon Jovi telah menjadi ikon musik rock yang dihormati.
Baca Juga : Bon Jovi Mendadak Batalkan Konser Karena Hasil Tes Positif Covid-19
Sumber: BonJovi.com dan Rolling Stone
