ABATANEWS, MAKASSAR — Semua orang bisa sukses dan menjadi kaya. Setidaknya filosofi itu yang menjadi nyata di kehidupan Darwin Dg Nai.
Dulunya, Haji Nai, sapaan akrabnya, hanyalah seorang pekerja kasar, tepatnya tukang batu panggilan. Tapi siapa sangka, di dalam perjalanannya, Haji Nai kini jadi salah satu pemilik perusahaan properti kawakan di Sulawesi Selatan.
Bisnis propertinya sudah tersebar, seperti di wilayah Makassar, Gowa, dan Bone. Perusahaannya bernama PT Hidayat Anugrah Pratama (HAP).
Pada Selasa (5/2/2024), Darwis Daeng Nai dilantik jadi Ketua OKK Apersi Sulsel. Ia mendampingi Ketua Yasser Latif dan Sekretaris Irwan Hasan.
“Kami pengurus Apersi Sulsel siap membantu pemerintah mewujudkan kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah,” kata Darwis Daeng Nai kepada wartawan di Hotel Four Points By Sheraton.
Di bawah bendera PT Hidayat Anugrah Pratama, Haji Darwis Daeng Nai menargetkan membangun seribu unit rumah pada tahun 2024. Lokasinya di Kabupaten Gowa, Makassar, dan Bone.
Rinciannya 800 unit rumah subsidi, ditambah 200 rumah komersil.
Pria kelahiran Gowa, 8 Agustus 1967 ini mengawali karier sebagai pengusaha properti dari pekerjaan sebagai tukang batu.
Dengan pengalaman dasar itu, Haji Darwis sangat menguasai seluk beluk bangunan properti.
Haji Darwis memang tampak berbeda dengan pengembang lain. Dia paham secara teknis setiap detail bangunan yang menjadi dasar bisnis ini.
Jika ada masalah di lapangan, dia turun langsung menangani layaknya buruh bangunan lainnya. Tak heran, saat dia memulai sebagai pengusaha porperti, kariernya langsung melejit.
Hingga saat ini, di bawah bendera Hidayat Group, Haji Darwis mengelola 14 titik atau lokasi perumahan di beberapa daerah di Sulsel.
Padahal dia memulai usaha ini baru pada tahun 2012 lalu. Jumlah rumah yang telah dibangunnya sudah lebih dari 5 ribu unit.
Lokasi ini dikelola oleh tiga perusahannya yakni PT Hidayat Anugerah Pratama, PT Japa Putra Properti, dan PT Mandiri Pratama.
Untuk prestasinya itu, sejumlah penghargaan berskala nasional telah diraihnya. Haji Darwis yang bermitra dengan Bank BTN Syariah ini, selalu mendapat award dan reward setiap tahunnya sejak 2015 lalu.
Bahkan di tahun 2018, dia mendapat reward dari bank BTN Syariah untuk melakukan perjalanan wisata ke Jepang bersama istri karena menjadi mitra dengan KPR terbanyak ketiga secara nasional.
Urutan pertama dan kedua, para pengembang yang berdomisil di Jabodetabek. Dia juga selalu mendapatkan penghargaan tingkat nasional dari DPP Apersi dengan berbagai kategori khususnya untuk rumah bersubsidi.
Tahun 2020 lalu misalnya, Hidayat Anugrah Pratama diganjar penghargaan Apersi untuk kategori Akad KPR Syariah Terbaik Nasional.
Sedangkan dari Bank BTN Syariah di tahun 2020, lagi-lagi Haji Darwis mendapatkan penghargaan nasional untuk kategori Realisasi Terbanyak Pembiayaan KPR Subsidi di bank tersebut.
Prestasi ini sangat luar biasa, sebab mampu menggeser dominasi pengembang di Jawa justru di saat bisnis properti lagi porak-poranda dilanda dampak pandemi Covid-19.
Di lembaga lain, dia juga mendapat penghargaan dari Dirjen Pajak Kementerian Keuangan sebagai perusahaan yang telah menjalankan kewajiban pajak.
Di Majalah Property & Bank, mendapat penghargaan The Best Affordable House Developer untuk Kategori Sepecial Award and Material Building.
Soal berbagi, Haji Darwis dikenal sebagai “The Sultan” di kalangan anggota Apersi.
Betapa tidak, setiap ada kegiatan sosial, selalu terdepan. Bukan hanya berbagi untuk di wilayah Sulsel tapi juga secara nasional.
Terakhir, bencana berupa banjir bandang di NTT ikut membantu melalui Apersi Berbagi.
Di kesehariannya, tak jarang para tukang parkir “termehek-mehek” jika hanya beberapa kali meniup peluit mengarahkan mobil Haji Darwis, lantas mendapat selembar duit merah berangka 100 ribu.
Perhatian ke keluarga juga tidak tanggung-tangung. Sebagai anak tertua dari 10 bersaudara, Haji Darwis mengambil alih tanggung jawab orangtua untuk membantu adiknya-adiknya.
Bahkan, semua adiknya telah dihadiahi rumah masing-masing. Selain itu, dia juga sudah membawa puluhan tukang, imam, guru mengaji, marbot, dan kerabat ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah umrah.
Mengenai filosopi berbagi ini, Haji Darwis mengatakan, tak lepas dari ajaran agama yang dianutnya.
Dia yang yakin bahwa harta sesungguhnya yang dibawa ke akhirat adalah yang digunakan untuk kebaikan termasuk berbagi ke sesama.
“Rugi kita kalau sudah banyak mengumpulkan harta di dunia tapi tidak ada yang kita bawa ke akhirat kelak,” katanya.
Dia juga meyakini dan merasakan bahwa berbagi itu justru tidak mengurangi harta dunianya.
“Bahkan, saya rasakan, semakin ringan berbagi semakin murah rejeki datang,” kata Haji Darwis yang dalam aktivitas bisnisnya, terlihat kerap mengendarai mobil mewah merek Lexus dan Range Rovers itu.