ABATANEWS, MAKASSAR — Kualitas benih rumput laut di Kabupaten Takalar dinilai cukup baik, oleh peneliti dari Wageningen University and Research (WUR)-Belanda Dr Han Soethoundt.
Hal itu disampaikan oleh Dr Han saat membawakan kuliah umum di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin Makassar, pada Rabu (3/5/2023), yang dituangkan dalam presentasinya yang berjudul “Bisakah Kita Tata, Secara Sosial dan Ekonomi, Benih Lebih Baik Bagi Petani Rumput Laut di Sulawesi Selatan”.
Dalam pemaparannya, Dr Han menyebut, memang telah lama konsen meneliti rumput laut di Sulawesi. Serta melakukan interaksi dengan para petani rumput laut, yang ada di daerah Takalar, Pinrang, dan Gorontalo.
Baca Juga : Pemkab Takalar Gelar Rapat Forum Komunikasi Pemangku Kepentingan Utama JKN
Menurut Dr Han, para pembudidaya rumput laut di Indonesia umumnya tidak terlalu memperhatikan kualitas benih yang digunakan.
Sebaliknya, yang lebih penting adalah bagaimana menghasilkan banyak, padahal petani harus mengejar kualitas karaginan dari rumput laut.
Dikatakannya, di beberapa lokasi di Sulawesi seperti Takalar, sekitar Pulau Lantampeo, terdapat benih yang kualitasnya bagus, terutama Kappaphycus Alvarezii.
Baca Juga : Unhas Beri Sanksi Dosen Yang Terbukti Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap Mahasiswi
Sementara itu, narasumber lain dari lembaga yang sama, Prof Peter GM van Der Heidjen mengatakan, selama ini pihaknya banyak bekerja sebagai konsultan budidaya rumput laut di Filipina dan Indonesia, khususnya dalam penyuluhan dan peningkatan kapasitas petani rumput laut melalui sekolah lapang.
Peter menjelaskan lebih lanjut tentang pengembangan kapasitas petani budidaya melalui pemberian alternatif metode yang relatif baru dengan target peningkatan produksi dan peningkatan kesejahteraan petani.
Sementara itu, Dekan FIKP Unhas Safruddin dalam sambutannya memaparkan Indonesia sebagai produsen rumput laut terbesar kedua dengan kontribusi pasar dunia mencapai 38 persen, setelah China.
Baca Juga : Pj Ketua TP PKK Takalar Hadiri Rapat Koordinasi Nasional TP PKK Tahun 2024
Hal ini, lanjutnya, menjadi tantangan bagi kegiatan penelitian dan pengembangan industri dengan melibatkan banyak akademisi, khususnya dari Unhas.