Senin, 08 Agustus 2022 13:05

Pemprov Sulsel Setujui KA Jalur Darat, Beri Jawaban Kekhawatiran Wali Kota Danny

Penampakan jalur rel KA di Sulsel. (foto: Pemprov Sulsel)
Penampakan jalur rel KA di Sulsel. (foto: Pemprov Sulsel)

ABATANEWS, MAKASSAR – Proyek pembangunan rel KA di Sulsel sempat ribut-ribut. Hal itu, menyusul kekhawatiran Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan “Danny” Pomanto bahwa dengan meneruskan konsep perencanaan rel kereta api (KA) secara at grade (di atas tanah) / bukan melayang (elevated) akan berdampak bencana banjir di wilayah Makassar.

Namun, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Sulsel, Iqbal Suhaeb mengatakan kekhawatiran Danny telah terjawab. Itu, setelah Balai Pengelola kereta api (BPKA) Sulsel melakukan visibility study pada wilayah yang dilalui rel kereta api di wilayah Makassar.

“Hasilnya Q.50 tahun, itu tidak akan banjir. Itu sudah dianalisis dengan konsep debet hujan yang paling tinggi yang pernah ada di Makassar,” ujar Iqbal dalam keterangannya dilansir Senin (8/8/2022).

Baca Juga : Inspektorat Provinsi Gorontalo Hadiri Monitoring Desa Antikorupsi di Desa Tabongo Timur

Sejak awal Pemprov Sulsel sudah melakukan persuratan kepada Kementerian Perhubungan RI, melalui Balai Pengelola Kereta Api Sulsel. Intinya meminta kepada pusat untuk melihat dan menganalisis dampak banjirnya.

Kekhawatiran Pemkot Makassar, lanjut Iqbal, sama yang dialami Pemprov Sulsel sebelumnya. Tapi setelah mendapatkan hasil kajian dari BPKA, bahwa di lokasi yang akan dibangun rel secara at grade bebas banjir hingga 50 tahun ke depan.

Maka Pemprov Sulsel yakin dan mendukung penuh proyek strategis nasional (PSN) Presiden Jokowi tersebut. Iqbal juga memperlihatkan surat berupa penjelasan teknis debit air dan lain sebagainya di lokasi pembangunan rel at grade di Makassar.

Baca Juga : Taufan Pawe Komitmen Partai Golkar Dukung Program Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan

Dalam surat tersebut dengan nomor KA.604/4/8/BPKA-SS/2022 ditandatangani oleh Ir Ammana Gappa sebagai Kepala BPKA Sulsel secara kesimpulan, BPKA menyebutkan. Berdasarkan hasil survei dan analisis data hidrologi dan hidrolika tersebut, maka design pembangunan jalur KA dari Mandai sampai dengan Parangloe dan perencaan saluran melintang berupa box culvert untuk melimpaskan debit air telah memperhitungkan tinggi muka air banjir maksimum dan aman terhadap banjir dengan peroide Q.50 tahun.

“Terlampir data dukung berupa Laporan Survey Hidrologi dan Hidrolika serta Executive Summary DED Intermoda KA ke Pelabuhan Garongkong dan Makassar New Port,” ujar Iqbal.

Penulis : Wahyu Susanto
Komentar