ABATANEWS, BANTAENG – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menjadikan Kabupaten Bantaeng sebagai daerah percontohan program peningkatan ekonomi daerah. Bantaeng dianggap sebagai satu-satunya daerah dengan laju pertumbuhan ekonomi tercepat di Sulawesi Selatan.
Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Sulsel, Junaedy B, Senin (6/3/2023) mengatakan, Kabupaten Bantaeng memiliki program penguatan ekonomi untuk usaha kecil. Program ini, dianggap dapat menjaga dan melindungi UMKM yang menjadi fondasi utama ekonomi suatu daerah.
Dia menambahkan, dari program itu, pemerintah Kabupaten Bantaeng telah berhasil menekan angka ketimpangan pendapatan (gini ratio). Sehingga kesenjangan pendapatan bisa dieliminir dengan baik.
Baca Juga : Pemerintah Pusat Sebut Penanganan Stunting di Sulsel Masuk Kategori Berdaya
“Termasuk di dalamnya karena pemerintah daerah fokus dalam upaya pengembangan UMKM baru berbasis data P3KE, sehingga dapat dikatakan tepat sasaran,” jelas dia.
Selain itu, Junaedy mengaku jika pihaknya telah menggandeng Japan International Coorporation Agency (JICA) untuk bersama-sama mendorong daerah lain menerapkan program perlindungan UMKM ini. Dia berharap, capaian ini bisa diakselerasi oleh daerah lainnya, sehingga ikut mendorong pertumbuhan ekonomi Sulsel, secara keseluruhan.
“Pemprov bersama JICA tetap mengkampanyelan praktek baik ini (di daerah lain,red), kemudian kabupaten lain memformulasi sesuai kondisi masing-masing,” kata dia.
Baca Juga : Pemprov Sulsel Raih Zona Hijau dan Opini Kualitas Tertinggi atas Kepatuhan Pelayanan Publik
Dia menambahkan, sudah ada beberapa daerah lain di luar Sulsel yang menerapkan program pengembangan kewirausahaan Bantaeng. Salah satunya adalah Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Program tersebut, kata Junaedy terbukti bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi di daerah itu.
Junaedy menambahkan, capaian pertumbuhan ekonomi hingga 15,45 persen adalah catatan sejarah baru di Sulsel. Dia menyebut, capaian ini tidak terlepas dari peran pemerintah daerah yang telah bekerja keras secara terencana dan sistematis.
“Pertumbuhan ekonomi Bantaeng diatas 15 persen telah mengindikasi bahwa Bupati Bantaeng mampu memanage tiga pilar utama pembangunan,” kata dia.
Baca Juga : Pastikan Layanan Sesuai Aturan, Komisi IX DPR RI Tinjau RS Kemenkes Makassar
Dia juga menyebut, pemerintah juga telah berhasil menekan angka ketimpangan pendapatan (gini rati). Sehingga kesenjangan pendapata bisa dieliminir dengan baik.
Baca Juga : Pemerintah Pusat Sebut Penanganan Stunting di Sulsel Masuk Kategori Berdaya
“Termasuk di dalamnya karena pemerintah daerah fokus dalam upaya pengembangan UMKM baru berbasis data P3KE, sehingga dapat dikatakan tepat sasaran,” jelas dia.
Sekedar diketahui, laju pertumbuhan ekonomi Bantaeng tercatat mencapai 15,45 persen. Data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS), Bantaeng menjadi daerah pertama di Sulsel dengan laju pertumbuhan yang menyentuh angka 15,45 persen.
Baca Juga : Pemprov Sulsel Siap Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sulsel pernah diraih oleh Kabupaten Luwu Timur pada 2010 lalu. Angkanya mencapai 13,19 persen. Capaian ini terjadi berkat industri pertambangan yang ada di Sorowako. Selain Luwu Timur, Kota Makassar pernah mencapai angka tertinggi laju pertumbuhan ekonomi sebesar 10,52 persen pada 2009 silam. Kabupaten Maros pada 2011 silam juga menyentuh 11,24 persen.
Bantaeng berada di jejeran enam besar daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia. Lima daerah lainnya adalah daerah dengan potensi pertambangan, yaitu Halmahera Tengah (102,31 persen), Morowali Utara (36,42 persen), Morowali (28,21 persen), Sumbawa Barat (24,14 persen) dan Halmahera Selatan (21,34 persen).
“Ini semua daerah tambang. Hanya Bantaeng yang tidak memiliki tambang,” kata Plt Kepala BPS Bantaeng, Mushawwir Arman.
Baca Juga : Wapres Gibran Tinjau Makan Bergizi Gratis di Maros, Siapkan 800 Pax Makanan
Dia menambahkan, jika dilihat dari sisi Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), laju pertumbuhan ekonomi Bantaeng yang mencapai 15,45 persen ini masih didorong oleh pertumbuhan di sektor Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Perkebunan. Setelah itu, pertumbuhan ekonomi Bantaeng didorong oleh sektor industri.
“Sektor industri ini adalah sektor industri rumahan, UMKM dan industri makanan minum. Termasuk juga industri smelter,” kata dia
Sebelumnya, Bupati Bantaeng, Ilham Azikin mengatakan, capaian pertumbuhan ekonomi Bantaeng 15,45 persen dari data BPS 2022 merupakan sebuah kehormatan untuk seluruh masyarakat Kabupaten Bantaeng.
Baca Juga : Realisasi Investasi Sulsel Tahun 2024 Baru Tembus Rp 9 Triliun
“Bahwa produktivitas sebelum dan pasca pandemi senantiasa terjaga dengan baik. Kita bersyukur seluruh capaian yang kita dapat hari ini adalah hasil dari sinergitas dan kolaborasi seluruh elemen khususnya masyarakat yang ada di Kabupaten Bantaeng,” kata dia.