Pemkab Maros memfasilitasi 50 guru menulis dalam ‘Workshop Menulis Buku Guru se-Kabupaten Maros 2022’. Bupati Maros, AS Chaidir Syam, menyebutkan hasil karya dan ide kreatif tersebut diserahkan hari ini kepada Maros sebagai Kabupaten Literasi.
Baca Juga : Tinjau Panen Raya di Maros, Jokowi Harap Beras Sulsel Bisa ‘Hidupi’ Daerah Lain
Bupati Chaidir menuturkan literasi berkembang sedemikian pesat. Gerakan ini membawa semangat disemua kalangan. Termasuk guru yang mengembangkan literasinya dengan menulis dari sebuah proses kreatif dan pemikiran ilmiahnya.
“Buku sebagai bahan bacaan adalah sumber utama perubahan masyarakat ke arah kemajuan. Dengan membaca buku, ini tidak hanya berkaitan dengan keberhasilan akademik maupun ekonomi, melainkan juga berkorelasi dengan perilaku positif dalam lingkup personal dan sosial,” bebernya.
Bupati Chaidir melanjutkan, banyak saluran literasi terutama pada era digital ini, namun buku tak terkalahkan dalam banyak hal. Buku memberikan perubahan yang fundamental, lebih kuat dan mendalam.
Baca Juga : Pakintaki, Aplikasi Kependudukan Dukcapil Maros Bakal Mudahkan Warga
“Memang besar tantangannya, karena buku kita saat ini harus melawan kecanggihan smartphone. Padahal dengan membaca lewat buku, pembaca akan lebih fokus, konsentrasi bisa lebih dia dapatkan. Buku juga memiliki kelebihan berdaya jangkau jauh kedepan,” ungkapnya.