“Bukan memberikan zonasi, bukan juga mensyariatkan, namun merujuk pada layanan tambahan pada daya tarik wisata,” ujar Sandiaga.
Baca Juga : Tinjau Panen Raya di Maros, Jokowi Harap Beras Sulsel Bisa ‘Hidupi’ Daerah Lain
Menurutnya, wisatawan muslim yang bepergian ke suatu destinasi wisata juga membutuhkan pelayanan ekstra, terutama yang berkaitan dengan makanan dan tempat untuk beribadah.
“Tak hanya itu saja, mereka juga harus diberikan restoran halal, tempat ibadah, toilet yang ramah bagi muslimah,” ucapnya.
Dengan adanya perencanaan wisata halal di Maros, Sandiaga menyarankan untuk membuat kegiatan wisata religi. Misalnya kata mantan Wakil Gubernur Jakarta ini, di Maros membuat kegiatan pariwisata sebelum atau setelah kembali dari umrah. Seperti melakukan ziarah ke makam tokoh agama di Maros atau menikmati keindahan Karst Rammang-rammang.
Baca Juga : Pakintaki, Aplikasi Kependudukan Dukcapil Maros Bakal Mudahkan Warga
Sementara itu Bupati Maros, AS Chaidir Syam menyambut baik rencana pengembangan wisata halal di Maros. Menurutnya, dengan wisata hingga jajanan halal, akan menunjukkan tingkat religius yang baik di Kabupaten Maros.
Alumni Ilmu Pemerintahan Unhas itu mengatakan, akan membuat kawasan Pattene sebagai wisata halal.