Sabtu, 03 September 2022 20:16

Pemerintah Pastikan Bahan Pangan di Tahun 2022 Tersedia, Termasuk Beras

Pemerintah secara intens memonitor dan mengevaluasi penerapan kebijakan pangan nasional agar sesuai dengan kondisi terkini dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.
Pemerintah secara intens memonitor dan mengevaluasi penerapan kebijakan pangan nasional agar sesuai dengan kondisi terkini dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.

ABATANEWS – Pemerintah secara intens memonitor dan mengevaluasi penerapan kebijakan pangan nasional agar sesuai dengan kondisi terkini. Upaya ini dilakukan agar kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.

Salah satu kebijakan yang diambil pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut adalah penguatan stok beras. Kebijakan itu disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memimpin Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Kebijakan Pangan secara hibrida, Jumat (2/9/2022).

Rapat tersebut juga digelar untuk memastikan semua bahan pangan tersedia sampai dengan akhir 2022, baik melalui perluasan tanam maupun pengadaan.

Baca Juga : Status Pailit Sritex, Pemerintah Pastikan Tak Ada PHK Massal

“Hal pertama yang diputuskan dalam Rakortas adalah tentang kebijakan pembelian gabah atau beras petani dengan fleksibilitas harga,” kata Airlangga dalam keterangan pers, Sabtu (3/9/2022).

Kedua, lanjut Airlangga, Badan Pangan Nasional menugaskan kepada Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) untuk melakukan pembelian gabah atau beras dengan menggunakan fleksibilitas harga. Langkah ini dilakukan dalam rangka penguatan stok cadangan beras pemerintah (CBP).

Panen gadu petani diperkirakan akan menghasilkan panen sebesar 5 juta ton. Untuk itu, Bulog diharapkan dapat menyerap sampai dengan 1,2 juta ton dengan fleksibilitas harga.

Baca Juga : Pemerintah Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Target 5 Persen Hingga Akhir Tahun 2024

Lebih lanjut, dalam Rakortas tersebut Menko Airlangga menjelaskan bahwa pada Agustus 2022, bahan makanan mengalami deflasi sebesar 2,64 persen secara month-to-month (mtm).

Rinciannya, komoditas bahan makanan yang memberikan andil deflasi pada Agustus 2022 adalah bawang merah 0,15 persen, cabai merah 0,12 persen, cabai rawit 0,07 persen, minyak goreng 0,06 persen, daging ayam ras 0,06 persen, dan tomat 0,03 persen. Kemudian, ikan segar, jeruk, dan bawang putih masing-masing 0,01 persen.

Sementara, komoditas yang memberikan andil dalam inflasi adalah telur ayam ras dan beras masing-masing 0,02 persen.

Baca Juga : Agus Gumiwang Tegaskan Hanya Jadi Plt, Tak Akan Maju Jadi Calon Caketum Golkar

“Dari angka tersebut, kemarin kami juga telah rapat dengan seluruh gubernur dan meminta mereka untuk membantu menekan harga inflasi kenaikan harga melalui berbagai upaya, antara lain dengan operasi pasar dan mengatur transportasi sebagai dukungan memperlancar distribusi,” tutur Menko Airlangga.

Sebagai informasi Rakortas Kebijakan Pangan dihadiri Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Pahala Nugraha Mansury.

Selanjutnya, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo, Wakil Kepala Satuan Tugas Pangan Brigjen Pol Whisnu Hermawan, Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Dr Muhammad Yusuf Ateh, dan Direktur Utama Bulog Budi Waseso.

Baca Juga : Idrus Marham: Bahlil Tak Mungkin Jadi Plt, tapi Ketua Umum Definitif

Turut hadir pula Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, dan perwakilan Menteri Keuangan, serta perwakilan Sekretaris Kabinet.

Penulis : Wahyuddin
Komentar