ABATANEWS, GORONTALO – Exco Pertanian dan Infrastruktur Kerajaan Negeri Selangor Malaysia, Tuan Izham Bin Hashim bersama rombongan, melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Gorontalo sejak tanggal 5 Maret yang lalu. Setelah melakukan kunjungan kerja di beberapa lokasi pertanian dan pariwisata di Gorontalo, Tuan Izham Bin Hashim dan jajarannya diterima oleh Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer, di ruang kerja gubernur, pada Rabu (8/3/2023).
Penjagub Hamka menyebutkan, secara garis besar kunjungan Exco Malaysia ke Provinsi Gorontalo tertarik untuk melakukan impor jagung. Karena di Negeri Jiran tersebut, 30 persen penduduknya suka mengkonsumsi daging ayam. Sementara ayam sendiri adalah jenis hewan yang makanan utamanya adalah jagung.
“Selama ini mereka masih mengimpor (jagung) dari Brazil dan Argentina. Tapi setelah mereka melihat jagung punya kita (Gorontalo), ternyata kualitas jagung kita masih lebih bagus. Kemudian terkait waktu pengiriman, kalau dari dua Negara tadi bisa sampai 40 hari, sedangkan dari Gorontalo paling hanya dua minggu. Jadi dari dua aspek itu kita unggul,” ujar Hamka usai pertemuan
Baca Juga : Usung Konsep No Baper, Leaders Institut Gorontalo Gelar Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan
Staf ahli Kemenpora ini menambahkan kedatangan tim Exco Pertanian dan Infrastruktur Malaysia ke Gorontalo merupakan kunjungan balasan yang dilakukan Pemprov Gorontalo pada bulan Januari yang lalu ke Malaysia. Kunjungan balasan ini membuktikan bahwa Hamka dan jajarannya berhasil meyakinkan Malaysia untuk melihat langsung potensi pertanian utamanya jagung yang ada di Gorontalo.
“Waktu kami ke Malaysia, diterima juga sama datuk Tuan Izham ini. Sekarang mereka lakukan kunjungan ke Gorontalo dan bukan hanya kunjungan tapi tujuannya jelas ingin impor jagung dari sini. Rencananya besok kita juga akan panen jagung sekaligus meninjau gudang ketersediaan jagung yang ada di Limboto,” tutup penjagub.
Selain tim Exco Malaysia, dijadwalkan pada minggu ketiga Maret, Provinsi Gorontalo akan dikunjungi oleh Menteri Pertanian Malaysia.
