Kamis, 07 Oktober 2021 09:09

PBB: 1 Juta Balita di Afghanistan Berisiko Meninggal Akibat Kekurangan Gizi

PBB: 1 Juta Balita di Afghanistan Berisiko Meninggal Akibat Kekurangan Gizi

ABATANEWS – Kasus gizi buruk di Afghanistan betul-betul mengkhawatirkan.

Data yang diungkapkan PBB, ada sekitar 3,2 juta balita di Afghanistan diprediksi menderita kekurangan gizi akut pada akhir tahun ini.

Tanpa perawatan dan tindakan segera, setidaknya satu juta di antaranya berisiko meninggal.

Baca Juga : Soal Kabar Gizi Buruk di Lutra, Kadinkes: Harus Dibedakan Kasus atau Status Gizi Buruk

Hal itu diungkap setelah perwakilan Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) di Afghanistan, Hervé Ludovic De Lys, dan Direktur Program Pangan Dunia (WFP) di Afghanistan, Marry-Ellen McGroarty, mengunjungi kota Herat pada Selasa (5/10). Mereka bertemu sejumlah ibu rumah tangga, salah satunya Jahan Bibi.

Bibi tak dapat lagi menyusui putrinya yang berusia 18 bulan. Saat ini anaknya tengah dirawat di Rumah Sakit Wilayah Herat karena mengalami kekurangan gizi akut.

“Kami tak punya makanan di rumah. Kami menjual segalanya untuk membeli makanan, tapi saya hampir tidak makan apa-apa. Saya lemah dan saya tidak punya susu untuk anak saya,” katanya saat berbicara dengan De Lys dan McGroarty, dikutip laman UN News.

Baca Juga : Pentingnya Islam Damai, Perempuan Ini Kerap Ditakut-takuti Akhirnya Jadi Bintang Porno

De Lys mengungkapkan, semakin banyak keluarga di Afghanistan yang berjuang menyediakan makanan. Kesehatan gizi ibu dan anak-anak semakin buruk dari hari ke hari.

“Anak-anak semakin sakit dan keluarga mereka semakin tidak bisa mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan. Wabah campak dan diare akut yang menyebar dengan cepat hanya akan memperburuk situasi,” ucapnya.

Menurut survei WFP, sebanyak 95 persen rumah tangga di Afghanistan tidak mengonsumsi cukup makanan. Orang dewasa makan lebih sedikit atau bahkan tak makan agar anak-anak mereka bisa makan lebih banyak.

Baca Juga : UNICEF: Lebih 28.500 Anak Meninggal di Afghanistan dalam 16 Tahun Terakhir

“Kecuali kita turun tangan sekarang, malnutrisi hanya akan menjadi lebih parah. Komunitas internasional harus mengeluarkan dana yang mereka janjikan beberapa minggu lalu, atau dampaknya tidak dapat diubah,” ujar McGroarty.

Sejak awal tahun 2021, WFP telah memberikan bantuan pangan dan gizi untuk menyelamatkan hidup 8,7 juta orang di Afghanistan.

Bantuan itu termasuk pengobatan dan pencegahan gizi buruk bagi hampir 400 ribu ibu hamil dan menyusui serta 790 ribu balita.

Baca Juga : Seorang Pengungsi Afghanistan Nekat Bakar Diri di Medan

Hampir empat juta orang dicapai pada bulan September saja. Selain itu, tahun ini, lebih dari 210 ribu anak dengan malnutrisi akut parah diberikan perawatan menyelamatkan jiwa melalui layanan yang didukung UNICEF.

Makanan terapeutik siap pakai untuk lebih dari 42 ribu anak dan susu terapeutik untuk 5.200 anak, juga dikirimkan ke mitra UNICEF, dalam delapan pekan terakhir.

Sumber: republika.co.id

Komentar