ABATANEWS — Pasukan Afghanistan yang menentang Taliban bersikeras bahwa pertempuran belum berakhir meskipun para pejabat Taliban mengklaim bahwa benteng terakhir perlawanan berada di bawah kendali mereka.
Berbicara di Washington, kepala hubungan luar negeri untuk Front Perlawanan Nasional (NRF) Afghanistan mengakui bahwa situasinya “tidak seoptimis yang kita inginkan” setelah serangan pasukan Taliban ke Lembah Panjshir utara, tetapi “masih ada harapan.”
Baca Juga : Pentingnya Islam Damai, Perempuan Ini Kerap Ditakut-takuti Akhirnya Jadi Bintang Porno
“Masuknya mereka (ke Panjshir) bukan berarti kekalahan,” kata Ali Nazary dari NRF ketika berbicara singkat di Heritage Foundation.
“Itu adalah langkah mundur taktis,” katanya sambil mengklaim bahwa NRF masih menguasai 60% hingga 65% provinsi Panjshir.
Klaim NRF itu tampaknya bertentangan dengan pernyataan Taliban dari awal minggu bahwa semua wilayah Lembah Panjshir berada di bawah kendali mereka dan bahwa perang untuk Afghanistan telah berakhir.
Baca Juga : UNICEF: Lebih 28.500 Anak Meninggal di Afghanistan dalam 16 Tahun Terakhir
Pasukan Taliban siaga di provinsi Panjshir yang diklaim telah berhasil dikuasai Taliban sepenuhnya (8/9).
Sementara itu, di antara penduduk tampaknya juga ada rasa frustrasi dengan Taliban di Panjshir.
Warga mengeluh layanan telekomunikasi masih terputus dan jalan-jalan ke provinsi itu tetap diblokir, bahkan ketika wilayah itu dilanda kekurangan makanan.