ABATANEWS, JAKARTA — Setelah tidak lagi dianggap sebagai bagian dari PDI-P, sejumlah partai politik mulai menyatakan keterbukaan mereka untuk menerima Presiden ketujuh Republik Indonesia, Joko Widodo, sebagai anggota.
Para tokoh dari berbagai partai menegaskan keinginan mereka untuk menjadikan Jokowi sebagai bagian dari kelompok mereka, bahkan menawarkan sambutan istimewa.
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, misalnya, menyampaikan dukungan penuh kepada Jokowi jika ia memutuskan bergabung dengan PAN.
Baca Juga : Jokowi Akui Ketemu Prabowo di Jakarta: Nggak Bahas Politik
“Pokoknya gini, Pak Jokowi 1.000 persen kalau mau masuk PAN diterima. Welcome, ada karpet biru buat Bapak Jokowi, silakan,” ujar Eko di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Eko bahkan memastikan pintu PAN terbuka tidak hanya untuk Jokowi, tetapi juga untuk seluruh anggota keluarganya.
“Keluarganya, semuanya deh pokoknya terbuka untuk Pak Jokowi untuk masuk. Saya sebagai Sekjen memberikan karpet biru untuk Bapak Jokowi,” tambahnya.
Baca Juga : Jokowi Beri Ucapan Selamat HUT Ke-52 PDIP, Enggan Komentari Harapan untuk Partai
Tidak hanya PAN, Partai Golkar juga menyatakan hal serupa. Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Sarmuji, mengungkapkan bahwa partainya akan dengan senang hati menerima Jokowi.
“Orang biasa saja kita terima secara terbuka, apalagi seorang mantan presiden, seorang presiden periode lalu yang kami yakin pengaruhnya masih cukup besar di masyarakat,” kata Sarmuji.
Meski hingga kini belum ada sinyal kuat Jokowi akan bergabung ke Golkar, Sarmuji optimis bahwa hubungan baik Jokowi dengan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, dapat menjadi penghubung penting.
Baca Juga : Jokowi Tanggapi Santai Hasto Jadi Tersangka: Saya Sudah Pensiunan
“Pasti kalau ada sinyal Pak Jokowi mau merapat Golkar, orang-orang dekat kita akan kasih tahu,” tuturnya.
Golkar bahkan sudah memberikan status kehormatan kepada Jokowi sebagai anggota. Sekretaris Bidang Organisasi DPP Golkar, Derek Loupatty, menjelaskan bahwa status ini diberikan kepada tokoh-tokoh yang dianggap berjasa bagi negara.
“Anggota kehormatan itu Golkar berikan bagi para negarawan, seperti presiden, wakil presiden, mantan presiden, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Baca Juga : Hasto Tegaskan Jokowi dan Keluarganya Bukan Lagi Bagian dari PDIP
Sementara itu, Partai Gerindra tampaknya masih mengambil sikap netral. Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyebutkan bahwa internal partai belum membahas kemungkinan Jokowi bergabung.
“Saya enggak bisa jawab karena hal ini belum pernah dibahas dalam partai,” kata Dasco.
