Jumat, 04 Februari 2022 10:29

Pakar Epidemiologi Makassar Sebut Anak SD Rentan Terpapar Covid 19

Proses Vaksinasi anak usia 6-11 tahun sekaligus launching Road Show Vaksinasi yang turut dihadiri Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto bersama Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sudjana di SD Kristen Kristen Hati Kudus, Makassar, beberapa waktu lalu. (foto: abatanews/Azwar)
Proses Vaksinasi anak usia 6-11 tahun sekaligus launching Road Show Vaksinasi yang turut dihadiri Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto bersama Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sudjana di SD Kristen Kristen Hati Kudus, Makassar, beberapa waktu lalu. (foto: abatanews/Azwar)

 

 

ABATANEWS, MAKASSAR – Ketua Tim Epidemiologi Covid-19 Kota Makassar, Ansariadi menilai anak usia SD lebih rentan terpapar Covid 19. Utamanya, gelombang ketiga yang kemungkinan turut dialami kota Makassar.

Baca Juga : Tanggapi Isu Larangan Sekolah Ikut Jambore, Disdik Makassar Pastikan Tak Ada Larangan dan Paksaan Bagi Sekolah

Alasannya, anak usia SD belum sampai 100 persen yang divaksin. Sementara vaksin sangat dibutuhkan untuk memperkuat daya tahan tubuh anak-anak.

“Vaksin ini sangat dibutuhkan, walaupun memang tidak menjamin tidak terkena virus tapi saat terkena virus tingkat kematian lebih rendah dibandingkan dengan orang yang belum divaksin,” ujar Ansariadi.

Apalagi saat ini Omicron sudah mulai masuk di Sulsel. Untuk itu, Ansar meminta kepada Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Makassar untuk digenjot vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun agar secepatnya bisa mencapai 100 persen.

Baca Juga : Home Care Dottoro ta’, 2.535 Warga Makassar Terlayani di Semester Pertama 2024

“Kita perlu edukasi kepada orang tua. Karena di suatu sekolah hampir 50 persen anaknya menolak divaksin. Karena sebagian besar orang tua termakan informasi hoax,” ungkapnya.

Lebih lanjut, upaya pemerintah meyakinkan orang tua anak, terkadang kalah dengan berita hoax yang tersebar di masyarakat terkait vaksin. Untuk itu edukasi pemerintah harus terus disampaikan kepada orang tua anak.

“Kita harus sampaikan bahwa vaksinasi yang kita lakukan tidak ada bedanya dengan vaksinasi yang anak anak kita lakukan waktu bayi. Waktu baru lahir anak kita disuntik yang namanya imunisasi BCG itu tidak ada bedanya dengan vaksin Covid 19,” paparnya.

Baca Juga : DWP dan Dinkes Makassar Kampanyekan Deteksi Dini Kanker

Dia menambahkan bahwa perlu juga disampaikan kepada masyarakat Covid 19 itu ada. Salah satu cara melawannya dengan melakukan vaksin.

“Perlu disampaikan bahwa apa yang kita lakukan sekarang adalah iktiar tetap berdoa dan selalu ada usaha. Usaha ini dengan vaksin lengkap khususnya anak-anak,” tutupnya.

Penulis : Azwar
Komentar