ABATANEWS, PINRANG — Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) SMAN 2 Pinrang menggelar panen projek dengan menampilkan berbagai antraksi seni dan hasil karya setiap mata pelajaran, serta mengubah lokasi tempat pembuangan sampah menjadi nuansa lokasi tempat wisata.
Panen projek tersebut dibuka langsung oleh Kasi SMA Cabang dinas wilayah VIII Muhammad Idham, pekan lalu di lokasi projek SMAN 2 Pinrang.
“Saya sangat salut karena pernah datang ke lokasi sekolah melihat pembuangan sampah yang jorok namun ternyata berubah jadi tempat wisata yang indah,” jelasnya.
“Dan luar biasanya karena dikerja gotong royong oleh siswa” tambahnya.
Idham mengaku kagum atas kinerja dan semangat gotong royong warga sekolah dalam menciptakan suasana sekolah yang indah dengan kreativitas dan inovatif yang tinggi. Sekolah yang bermotto Salak Manis (Salam Aktif Maju dan Inspiratif) ini memiliki progres yang luar biasa peningkatannya.
Sementara itu, Kepala SMAN 2 Pinrang, Abdul Wahid Nara menjelaskan bahwa P5 bertujuan untuk mendorong siswa jadi pembelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
“Memberi kesempatan bagi siswa untuk mengalami pengetahuan sambil menguatkan karakter dan belajar dari lingkungan sekitar,” ungkapnya.
“Menginspirasi siswa untuk berkontribusi bagi lingkungan sekitar, ini melibatkan semua pihak warga sekolah dan sekitarnya untuk berpartisipasi,” tambah Wahid Nara yang juga mantan Ketua IGI Sulsel ini.
Sementara itu, salah satu siswa sekolah yang terletak 24 km dari kota Pinrang ini Andi Paranwansyah merasa sangat senang dengan pelaksanaan P5. Ia merasa siswa bisa berpartisipasi merencanakan pembelajaran secara aktif dan berkelanjutan.
“Kami juga mengembangkan keterampilan, sikap, dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam mengerjakan proyek pada periode waktu tertentu,”jelas Duta Sosial Pelajar ini.
“Siswa juga terlatih dengan kemampuan pemecahan masalah dalam beragam situasi belajar,” jelasnya.
P5 tema Bhinneka Tunggal Ika dan Kehidupan Berkelanjutan melahirkan sub tema agro wisata dan rumah adat yang ada di Indonesia sehingga lokasi sekolah termanfaatkan dan menjadi tempat yang nyaman dan indah untuk tempat belajar.