Selasa, 07 Oktober 2025 15:25

Operator Alat Berat Ngaku Ditipu Anggota DPRD Makassar dari PPP, Janji Bayar Tinggal Janji

Operator Alat Berat Ngaku Ditipu Anggota DPRD Makassar dari PPP, Janji Bayar Tinggal Janji

ABATANEWS, MAKASSAR – Seorang operator alat berat asal Gowa, Muhammad Lutfi (26), merasa kecewa dengan sikap Anggota DPRD Makassar Rahmat Taqwa Quraisy (RTQ). Ia menuding sang legislator menunggak pembayaran jasa sewa alat berat untuk proyek pematangan lahan vila di Malino, Gowa, senilai Rp41,9 juta.

“Kalau totalnya itu Rp51.300.000, tapi sudah dia panjar Rp9 juta. Jadi sisa yang belum dibayar Rp41.900.000. Iya, sewa alat 14 hari kerja,” ungkap Lutfi kepada wartawan, Senin (6/10/2025).

Lutfi mengaku awalnya diminta RTQ mengerjakan pematangan lahan pada Juli 2025 dengan sistem pembayaran mingguan. Ia sempat percaya karena pekerjaan itu disebut proyek besar.

“Perjanjiannya di awal itu dia mau bayar per minggu. Biasanya kalau sewa alat itu dibayar dulu baru kerja. Tapi dia ingin kerja sama, katanya banyak lokasinya,” ujar Lutfi.

Namun, seiring berjalannya waktu, janji itu tak pernah ditepati. Meski belum dibayar, Lutfi tetap melanjutkan pekerjaan sambil berharap itikad baik dari sang anggota dewan.

“Saya pikir tidak mungkin mau kasih salah-salah, apalagi seorang anggota dewan. Tapi selesai satu minggu kerja, belum dibayar juga. Sempat saya setop dua hari sambil menagih, baru lanjut lagi satu minggu, tetap belum dibayar,” katanya.

Ia akhirnya memutuskan berhenti bekerja setelah dua pekan, khawatir tagihan semakin membengkak sementara RTQ mulai sulit dihubungi.

“Jadi makanya saya stop lagi di situ, jangan sampai tambah lama makin banyak, makin sulit juga ditagih,” tuturnya.

Menurut Lutfi, lahan yang digarap rencananya akan dijadikan kavling vila seluas satu hektare.

“Dia mau bentuk kavling untuk vila kayaknya. Katanya pembangunan vila. Dia kavling-kavling karena lokasinya hamparan kurang lebih satu hektare,” tambahnya.

Lutfi mengaku telah berulang kali mencoba menemui RTQ, baik di kantor DPRD Makassar maupun di kantor PPP. Namun, hasilnya nihil.

“Pas saya datang ke kantornya di Pettarani, katanya dia sudah lama tidak masuk kantor,” jelasnya.

“Sampai di kantor PPP Makassar, katanya lama juga tidak pernah datang. Ada yang bilang saya orang ketiga yang datang mencari. Saya diarahkan ke Kantor DPW di Sungai Saddang, tapi tidak ketemu juga,” sambungnya.

Upaya menagih ke rumah pribadi RTQ di Jalan Barukang pun berakhir tidak menyenangkan. Ia mengaku diusir saat baru tiba di lokasi.

“Pas dia datang, saya baru buka satu sepatu, dia turun dari mobil marah-marah, bilang ‘pulang mko, saya usir, kalian ini ganggu sekali’. Saya bilang, saya datang karena sudah hubungi tapi tidak direspons,” tutur Lutfi.

Beberapa hari kemudian, ia kembali mencoba menagih, namun kembali diusir.

“Makanya ada itu video dia marah-marah. Dia bilang tuntut saja,” ucap Lutfi.

Ia pun menduga RTQ sudah tidak berniat membayar.

“Iya kayaknya begitu, karena dia bilang tuntut saja. Saya bilang bagaimana caranya, ini bukan utang piutang, ini jasa yang dia pakai,” tegasnya.

Lutfi menyatakan tak akan tinggal diam. Ia berencana melapor ke Badan Kehormatan DPRD Makassar, Mahkamah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), hingga ke polisi jika tak ada itikad baik.

“Semoga dia selesaikan kewajibannya. Saya rencana lapor dulu ke BK sama partainya. Kalau tidak ada jalan keluar, saya lapor polisi atas dugaan penipuan,” pungkasnya.

Hingga berita ini dimuat, RTQ belum memberikan klarifikasi dari yang tertuduh.

Penulis : Azwar
Komentar