Kamis, 19 Mei 2022 15:17

Naoemi Octarina Ajak Bunda PAUD Kabupaten Kota Bersinergi

Bunda PAUD Sulsel, Naoemi Octarina dalam Silaturahmi Bunda PAUD Provinsi Sulsel Bersama Bunda PAUD Kabupaten Kota se Sulsel Tahun 2022, serta Pengembangan PAUD Holistik Integratif dan Satu PAUD Satu Desa, di Hotel Four Point by Sheraton Makassar, Rabu (18/5/2022). (foto: Humas Pemprov Sulsel)
Bunda PAUD Sulsel, Naoemi Octarina dalam Silaturahmi Bunda PAUD Provinsi Sulsel Bersama Bunda PAUD Kabupaten Kota se Sulsel Tahun 2022, serta Pengembangan PAUD Holistik Integratif dan Satu PAUD Satu Desa, di Hotel Four Point by Sheraton Makassar, Rabu (18/5/2022). (foto: Humas Pemprov Sulsel)

ABATANEWS, MAKASSARBunda PAUD Sulsel, Naoemi Octarina, bersama Bunda PAUD Kabupaten Kota se Sulsel, melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) terkait pendidikan anak usia dini.

Kesepakatan ini, berlangsung dalam Silaturahmi Bunda PAUD Provinsi Sulsel Bersama Bunda PAUD Kabupaten Kota se Sulsel Tahun 2022, serta Pengembangan PAUD Holistik Integratif dan Satu PAUD Satu Desa, di Hotel Four Point by Sheraton Makassar, Rabu (18/5/2022).

Dalam kesempatan tersebut, ia mengajak seluruh Bunda PAUD Kabupaten Kota, untuk bersinergi mewujudkan PAUD Holistik Integratif (HI) yang berkualitas.

Baca Juga : Ninuk Triyanti Pimpin Rapat, Bahas Program Pokja Bunda PAUD Sulsel

Sebab selama ini, ada ketidaksamaan persepsi dan mungkin perlu teknis pelaksanaan yang jelas.

“Agar seragam dalam pelaksanaan PAUD ini. Tapi setelah penandatanganan MoU ini, saya sangat optimistis pendidikan anak usia dini akan lebih baik lagi,” kata Naoemi, dalam keterangan tertulisnya dilansir Kamis (19/5/2022)

Ia juga meminta agar kualitas guru PAUD diperhatikan, karena mereka harus bisa jadi contoh bagi anak usia dini.

Baca Juga : Akhiri Masa Pengabdian, Naoemi Octarina: Saya Minta Maaf Jika ada Kesalahan Selama Memimpin PKK dan Dekranasda

Para guru PAUD harus terus dibekali dengan pelatihan dan pelatihan, mengutamakan adab dan akhlak, serta menguasai psikososial anak usia dini.

“Guru PAUD juga harus menguasai ilmu parenting, mengingat guru adalah pengganti orangtua di sekolah. Mereka juga harus punya sertifikat keahlian,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Setiawan Aswad, mengatakan, angka partisipasi PAUD di Sulsel berada di angka 34 persen, atau dibawah angka rata-rata nasional 40 persen.

Baca Juga : Naoemi Octarina Berbagi Kado Lebaran Anak Yatim dan Kaum Dhuafa

Karena itu, Dinas Pendidikan Sulsel terus melakukan akselerasi, agar bisa mencapai bahkan melampaui rata-rata nasional.

Momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), sambungnya, dimanfaatkan untuk melakukan percepatan, berakselerasi untuk mencapai target yang ada.

Apalagi, angka partisipasi PAUD masih dibawah nasional. “Banyak anak-anak kita belum masuk PAUD,” kata Setiawan.

Baca Juga : Peringatan Hari Ibu Provinsi Sulsel, PKK Salurkan Bantuan dan Beri Penghargaan

Setiawan mengungkapkan, untuk mencapai target tersebut dalam satu tahun, maka harus dilakukan percepatan dan akselerasi.

Dan yang terpenting, menyamakan persepsi antara Bunda PAUD Provinsi Sulsel, dengan seluruh Bunda PAUD Kabupaten Kota.

“Semua dituangkan dalam MoU yang akan menjadi payung bersama, bagaimana mengembangkan pelayanan anak usia dini secara keseluruhan,” ujarnya.

Baca Juga : Hari Jadi ke-23 DWP, Ketua PKK Sulsel Ingatkan Pentingnya Kolaborasi

Jika kesepakatan dalam MoU bisa berjalan cepat, Setiawan optimistis PAUD di Sulsel bisa berkembang dengan baik.

“Jangan berhenti di MoU, tapi berlanjut ke aksi nyata. Apa yang disepakati segera dilakukan,” imbuhnya.

Ia berharap, setelah rencana aksi yang disepakati bersama, target satu desa ada satu PAUD Seiring dengan meningkatnya anak usia dini yang mendapatkan pelayanan pendidikan.

Penulis : Redaksi
Komentar
Berita Terbaru