ABATANEWS, JAKARTA — Elite partai politik yang memiliki kursi di DPR RI berkumpul untuk menolak tawaran yang digaungkan oleh PDIP tentang sistem pemilu proporsional tertutup. Mereka berkumpul di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, pada Ahad (8/1/2023).
Pertemuan dihadiri oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
Kemudian Wakil Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Partai NasDem Ahmad Ali dan Johnny G Plate, dan Wakil Ketua Umum PPP H M Amir Uskara. Perwakilan Partai Gerindra belum terlihat hadir.
Baca Juga : Bawaslu Sebut Pilkada di Sulsel Rawan Konflik, Pemilu 2024 Jadi Patokan
“Harusnya seperti itu (agenda pertemuan membahas penolakan sistem pemilu proporsional tertutup) karena itu memang domain partai politik yang membuat Undang-undang, bukan domain MK,” ujar Ahmad Ali kepada wartawan di Hotel Dharmawangsa, Jakarta.
Kecuali PDIP, delapan fraksi yang ada di DPR sebelumnya menyampaikan sikap bersama meminta agar MK tetap mempertahankan aturan sistem proporsional terbuka atau mencoblos calon anggota legislatif (Caleg) di Pemilu 2024.
Sikap itu merespons wacana pemberlakuan lagi sistem proporsional tertutup atau mencoblos partai, dan gugatan terkait yang dilayangkan ke MK.
Baca Juga : DKPP RI Terima 565 Aduan Sepanjang Tahun 2024, 21 Dari Sulsel
Delapan Fraksi dimaksud adalah Fraksi Golkar, Gerindra, Demokrat, PKB, PAN, NasDem, PPP, dan PKS. PDIP satu-satunya fraksi yang tak ikut dalam pernyataan sikap bersama ini.