Minggu, 29 Agustus 2021 14:10

Militer Inggris Resmi Tinggalkan Afghanistan

Militer Inggris Resmi Tinggalkan Afghanistan

ABATANEWS — Militer Inggris secara resmi mengakhiri misi mereka di Afghanistan selama dua dekade. Evakuasi terakhir pasukan Inggris dilakukan pada Sabtu (28/8) malam.

Video dan gambar dari dalam pesawat militer yang dibagikan secara online oleh Kementerian Pertahanan tadi malam menunjukkan pasukan Inggris yang kelelahan meninggalkan Kabul.

Baca Juga : Pentingnya Islam Damai, Perempuan Ini Kerap Ditakut-takuti Akhirnya Jadi Bintang Porno

“Kita harus bangga dengan angkatan bersenjata kita, dan menyambut mereka yang datang untuk kehidupan yang lebih baik. Kita juga merasa sedih untuk mereka yang ditinggalkan,” kata Menteri Pertahanan Ben Wallace setelah penerbangan terakhir Inggris.

Sebelumnya pada Jumat (27/8), Inggris mengatakan, misi evakuasinya akan segera berakhir. Militer Inggris tidak dapat mengevakuasi warga Afghanistan yang belum mencapai bandara Kabul, meskipun mereka memenuhi syarat dan izin untuk meninggalkan negara mereka.

Wallace memperkirakan, antara 800 hingga 1.100 warga Afghanistan yang telah bekerja dengan Inggris dan memenuhi syarat untuk pemukiman kembali tidak akan berhasil keluar melalui udara. Inggris berjanji untuk membantu jika mereka bisa pergi melalui darat.

Baca Juga : UNICEF: Lebih 28.500 Anak Meninggal di Afghanistan dalam 16 Tahun Terakhir

Kepala Angkatan Bersenjata Inggris Nick Carter, mengatakan kepada BBC, totalnya warga Afghanistan yang telah mengantongi izin namun tidak dapat dievakuasi mencapai ratusan orang. “Kami menerima pesan dan teks dari teman-teman Afghanistan kami yang sangat menyedihkan. Kami menjalani ini dengan cara yang paling menyakitkan,” kata Carter.

Carter mengatakan, Inggris dan sekutunya kemungkinan dapat bekerja sama dengan Taliban di masa depan. Terutama untuk mengatasi ancaman dari kelompok militan ISIS. Kelompok ISIS adalah musuh negara Barat dan Taliban.

ISIS sebelumnya mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di luar bandara Kabul pada Kamis (26/8), yang menewaskan puluhan orang, termasuk 13 anggota militer AS.

Komentar