Minggu, 05 Mei 2024 17:17

Menlu RI Retno: Ingat, OKI Berutang Kemerdekaan pada Rakyat Palestina

Menlu RI Retno: Ingat, OKI Berutang Kemerdekaan pada Rakyat Palestina

ABATANEWS, GAMBIA — Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan misi kritis di 15th Session Of The Islamic Summit Conference atau juga dikenal dengan KTT OKI di Banjul, Gambia pada 4 Mei 2024.

“Saya ingin fokus pada dua isu kritis. Pertama, masalah Palestina. Kedua, agenda pembangunan OKI dan isu perempuan,” ujar Menlu Retno dalam OIC Summit (KTT OKI) bertema Enhancing Unity And Solidarity Through Dialogue For Sustainable Development (Meningkatkan Persatuan dan Solidaritas Melalui Dialog Untuk Pembangunan Berkelanjutan) seperti dikutip dari situs Kemlu RI, Minggu (5/5/2024).

“OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina. Saya ingin mengingatkan kita akan Arab Peace Initiative (Inisiatif Perdamaian Arab) dan keputusan OKI bahwa perdamaian dengan Israel hanya akan mungkin terjadi jika Israel mengakhiri pendudukannya atas Palestina,” tegas Menlu Retno.

Baca Juga : Pemerintah Sukses Evakuasi WNI dari Lebanon, Tiba di Suriah dengan Aman

Keputusan tersebut, sambungnya, memberikan pesan yang kuat kepada Israel: tanpa kemerdekaan bagi Palestina, tidak akan ada hubungan diplomatik. Pesan dan keputusan itu harus dipertahankan.

“Selama 7 bulan terakhir, kita telah menyaksikan kekejaman terburuk dalam sejarah modern. Lebih dari 34 ribu warga Palestina dibunuh oleh Israel yang merupakan genosida. Bantuan kemanusiaan selalu terhambat,” tuturnya.

“Ancaman untuk menyerang Rafah terus berlanjut. Keanggotaan Palestina di PBB terus diblokir. Dalam situasi sulit ini, OKI harus bersatu membela keadilan dan kemanusiaan bagi rakyat Palestina,” papar Menlu Retno.

Baca Juga : Menlu Retno Tanggapi Soal Pimpinan Hizbullah Jadi Korban Serangan Israel

Menlu RI mantan dubes RI untuk Belanda itu kemudian menyampaikan tiga hal yang dapat dilakukan OKI perihal kemerdekaan bagi Palestina.

“Pertama, jangan biarkan perhatian kita terpecah,” ucap Menlu Retno.

“Fokus kita harus tetap bersatu dalam membantu Palestina. Kita harus mempertahankan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat di Gaza dengan cara apa pun yang diperlukan untuk melanjutkan dukungan kita terhadap UNRWA. Oleh karena itu, Islamic Financial Safety Net (Jaring Pengaman Keuangan Islam) yang disepakati di OKI harus segera diaktifkan,” imbuhnya.

Baca Juga : Netanyahu Pidato di Sidang Umum PBB, Delegasi RI Pilih Walk Out

Kedua, kata Menlu Retno, terus mendorong gencatan senjata segera dan permanen.

“Gencatan senjata akan menjadi terobosan dalam menghentikan meningkatnya korban jiwa dan meringankan penderitaan kemanusiaan. Hal ini juga penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi negosiasi yang adil menuju solusi dua negara,” jelasnya.

“Ketiga, mencegah eskalasi lebih lanjut. Kita perlu fokus pada penanganan bencana kemanusiaan di Palestina dan menahan diri dari konflik terbuka. Kita harus menjamin stabilitas kawasan dan dunia. Persatuan OKI harus berkontribusi pada perdamaian, bukan memperburuk krisis,” tuturnya lagi.

Penulis : Azwar
Komentar