ABATANEWS, BULUKUMBA– Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menemui petani rumput laut Bulukumba.
Dari hasil perbincangan dan penelusuran sekitar satu jam itu, Muhadjir mendorong Pemerintah Daerah Kabupaten Bulukumba agar lebih memberdayakan para petani, khususnya petani rumput laut yang ada di kawasan pesisir.
“Tolong berdayakan petani, terutama petani rumput laut karena pantai di Bulukumba ini bagus, bersih, panjang, kemudian kandungan airnya juga sangat memungkinkan, sangat cocok untuk rumput laut,” ujarnya saat memberikan orasi ilmiah di acara Wisuda Universitas Muhammadiyah Bulukumba, Sulsel, Kamis (10/6).
Baca Juga : Peneliti Wageningen University and Research Belanda Akui Kualitas Rumput Laut di Takalar
Muhadjir menceritakan berdasarkan pantauannya langsung ketika sedang berolahraga pagi di pesisir pantai Bulukumba, ia melihat kegigihan dan kerja keras masyarakat pesisir termasuk para petani rumput laut yang sedang memanen hasil budidaya dan juga para nelayan.
“Para petani rumput laut dan nelayan di Bulukumba ini pekerja keras, pagi-pagi sudah memanen rumput lautnya, memanen ikan. Saya tanyakan berapa harga rumput lautnya kalau dijual, ternyata hanya Rp15 ribu per kilogram,” tuturnya.
Ia pun mengungkap bahwa dibandingkan dengan harga impor ‘plastik’ pembungkus makanan olahan seperti sosis yang bisa mencapai Rp 1 juta per kilogram, harga bahan baku rumput laut di Kabupaten Bulukumba sangat rendah. Sedangkan faktanya, bahan dasar plastik pembungkus makanan olahan itu justru rumput laut yang diekspor Indonesia ke Jerman.
Baca Juga : Peneliti Wageningen University and Research Belanda Akui Kualitas Rumput Laut di Takalar
“Jadi bayangkan kalau kita makan nugget (sosis) itu rumput lautnya dari Indonesia tapi bikinnya di Jerman. Kita mengekspor rumput laut, kembali pulang ke Indonesia sudah dalam bentuk ‘plastik’ pembungkus sosis,” tandasnya.
Pada kesempatan tersebut, Menko PMK juga mengajak seluruh sivitas akademika perguruan tinggi, khususnya Universitas Muhammadiyah Bulukumba, untuk mengambil peran dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama para petani rumput laut.
Ia menyebut, rumput laut merupakan komoditas yang sangat menjanjikan. Rumput laut bukan hanya komoditas lokal, tapi komoditas internasional dengan nilai ekspor yang sangat tinggi karena termasuk jenis bahan yang multiguna seperti untuk bahan olahan makanan hingga bahan kosmetik.
Baca Juga : Peneliti Wageningen University and Research Belanda Akui Kualitas Rumput Laut di Takalar
“Bagaimana bisa mereka (petani rumput laut) menghasilkan bahan yang bagus untuk ekspor, tapi kok mereka masih miskin itu pasti ada yang salah. Ini merupakan tanggung jawab kita, tanggung jawab Universitas Muhammadiyah Bulukumba dan juga tentu alumni-alumninya,” tegas mantan Mendikbud tersebut.
Ia menyebut, rumput laut merupakan komoditas yang sangat menjanjikan. Rumput laut bukan hanya komoditas lokal, tapi komoditas internasional dengan nilai ekspor yang sangat tinggi karena termasuk jenis bahan yang multiguna seperti untuk bahan olahan makanan hingga bahan kosmetik.
Baca Juga : Peneliti Wageningen University and Research Belanda Akui Kualitas Rumput Laut di Takalar
“Bagaimana bisa mereka (petani rumput laut) menghasilkan bahan yang bagus untuk ekspor, tapi kok mereka masih miskin itu pasti ada yang salah. Ini merupakan tanggung jawab kita, tanggung jawab Universitas Muhammadiyah Bulukumba dan juga tentu alumni-alumninya,” tegas mantan Mendikbud tersebut.