ABATANEWS, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menggunakan jasa hacker dalam membenahi masalah sistem Coretax. Penggunaan jasa hacker adalah langkah penting untuk memastikan tidak ada lagi celah kebocoran data di sistem pajak nasional.
Purbaya mengatakan, hacker yang digunakan bukan sembarangan. Pasalnya, mereka kerap dipercaya perusahaan teknologi besar.
“Kita juga sudah panggil hacker kita, yang jago-jago orang Indonesia ya, bukan orang asing. Anda jangan kira loh, orang Indonesia tuh hacker-nya jago-jago banget, di dunia juga ditakuti rupanya,” kata Purbaya dalam media briefing di Kantor Pusat Kemenkeu, Sabtu (25/10/2025).
Baca Juga : Ditarget Rampung Tahun 2027, Ini Alasan Rencana Penyederhanaan Mata Uang Rupiah
Ia menegaskan, hacker yang dipanggil cukup terkenal bahkan menempati ranking-ranking dunia. Namun hacker yang dipekerjakan itu dibayar dan telah lulus uji kompetensi.
Ia menambahkan, hacker yang dipekerjakan juga sudah malang melintang bekerja untuk pengujian keamanan di berbagai raksasa teknologi global seperti Google. Karena kemampuan peretas itu, Purbaya mengaku kerap menggunakan jasanya saat masih bertugas di Kementerian/Lembaga lain.
Namun jika memang diperlukan, ia akan memanggil hacker andal dalam negeri lainnya. Penggunaan jasa hacker ini sebelumnya juga dilakukan saat dirinya bertugas di sejumlah Kementerian hingga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Baca Juga : Purbaya Beberkan Cara Kelola Utang Indonesia yang Kini Tembus Rp9138 T
“Jadi saya ada satu orang dulu di Polhukam, jago jaringan segala macam, jago juga hacking. Dia dilatih di Rusia 6 bulan kali, khusus di tempat tertutup di sana. Jadi kayaknya KGB juga dia,” ucapnya sembari bercanda.
“Saya pakai di Pertahanan kan aman, jadi saya percaya dia. Saya bawa ke Maritim, ke LPS sekarang ke sini. Tapi bukan dia saja. Di tempat lain juga banyak hacker-hacker yang jago,” jelasnya.