ABATANEWS, JAKARTA – Lebih dari 1,1 juta dosis vaksin Covid-19 di Indonesia rupanya telah kedaluwarsa. Data itu terakhir diambil pada Desember 2021.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, rerata vaksin yang kedaluwarsa itu berasal dari donasi yang diberikan oleh negara lain.
“Jadi vaksin expired kita sampai bulan Desember itu ada 1,121 juta dosis. Dari 1,121 juta dosis ini, 1,1 jutanya adalah vaksin donasi gratis, jadi 98 persen dari donasi gratis,” kata Budi dalam rapat dengan Komisi IX DPR, pada Selasa (18/1/2022).
Baca Juga : Sulitnya Jadi Dokter Spesialis, Menkes Sebut Ada Praktik Pelecehan Seksual hingga Palak
Dikatakan Budi, Indonesia memang jadi target donasi vaksin. Pasalnya, di Indonesia, tingkat vaksinasi terbilang tinggi, mengingat jumlah penduduk yang begitu banyak.
Ia juga menceritakan, vaksin donasi tersebut seyogyanya diberikan ke negara-negara kawasan Afrika. Tapi, karena tidak lancarnya suntik vaksin dan sulitnya sistem rantai dingin, akhirnya negara-negara maju yang berdonasi mengalihkannya ke Indonesia.
“Jadi negara-negara yang kasih kemudian kan enggak happy, dia cari negara mana yang suntiknya cepat, itu Indonesia,” ujar Budi.
Baca Juga : Bagi yang Ingin Vaksin Booster Kedua, Ini Manfaat yang Disodorkan oleh IDI
Budi melanjutkan, vaksin yang didonasikan itu juga merupakan vaksin sisa yang tidak digunakan di negara-negara maju.
“Posisi kita ambil saja namanya gratis, dan itu expiry date-nya berkisar antara 1-3 bulan sehingga kita mesti cepat nyuntik, itu sebabnya banyak yang kena (kedaluwarsa) kemarin 1,1 juta,” ujar dia.
Budi menambahkan, vaksin-vaksin yang didapat dari donasi negara lain itu mayoritas merupakan vaksin AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna.
Baca Juga : Besok, Masyarakat Sudah Bisa Vaksin COVID-19 Booster Kedua
Menurut Budi, vaksin-vaksin tersebut merupakan vaksin berkualitas baik sehingga Indonesia menerima donasi tersebut untuk diberikan kepada masyarakat. (*)