ABATANEWS, MAKASSAR – Realisasi ekspor di Provinsi Sulawesi Selatan pada triwulan 1 periode bulan Januari – Maret 2022 meningkat 45,60% dibandingkan realisasi triwulan 1 tahun 2021.
Hal itu berdasarkan data Surat Keterangan Asal (SKA) Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan. Disebutkan bahwa realisasi ekspor Triwulan 1 tahun 2022 mencapai US$ 490,97 juta atau senilai Rp6,97 triliun.
Sementara nilai ekspor triwulan 1-2021 senilai US$ 337,21 juta atau senilai Rp4,78 triliun. Ada 3 sektor ekspor dari Sulsel, yakni pertanian-perikanan, industri dan tambang. ketiga sektor ini terlihat meningkat laju perkembangan nilai ekspor.
Baca Juga : Semangat Ribuan Warga Bulukumba Hadiri Kampanye Andi Sudirman
Pada sektor pertanian-perikanan untuk triwulan 1-2022 senilai US$ 88,52 juta atau Rp1,25 triliun, mengalami peningkatan 42,71% (yoy) jika dibandingkan triwulan 1–2021 senilai US$ 62,03 juta atau Rp880 miliar.
Untuk sektor industri, juga mengalami peningkatan 6,56% (yoy). Untuk triwulan 1-2022 senilai US$ 55,22 juta atau Rp784,23 miliar, sedangkan triwulan 1–2021 senilai US$ 51,82 juta atau Rp735,92 miliar
Laju peningkatan ekspor juga terjadi pada sektor tambang. Pada triwulan 1-2022 senilai US$ 347,21 juta atau Rp4,93 triliun, mengalami peningkatan 55,46% (yoy), jika dibandingkan triwulan 1–2021 yang nilainya sebesar US$ 223,35 Juta atau Rp3,17 triliun.
Baca Juga : Teruji Bisa Mengayomi dan Plural, Komunitas Tionghoa di Sulsel Kembali Dukung Andalan Hati
Adapun 10 komoditas ekspor utama Sulsel pada Triwulan 1-2022, yaitu nikel, rumput laut, udang segar, carragenan, biji kakao, gurita, ikan olahan, daging kepiting, udang olahan dan dedak gandum. 10 besar negara tujuan ekspor utama Sulsel, yaitu Jepang, China, India, Amerika Serikat, Malaysia, Vietnam, Rusia, Republik Korea, Philipina, dan Belanda.
Komoditas pertanian dari Sulsel yang diekspor, yaitu bayam, biji kakao, biji kopi, buah kelapa, buah manggis, buah pala, cacing pasir, cengkeh, damar, gagang cengkeh, gambir, getah pinus, jahe merah, jahe merah bubuk, jahe putih, kapulaga, kayu manis,lombok merah, merica, mete gelondongan, rumput siong, talas satoimo, dan vanila.
Komoditas perikanan dari Sulsel yang diekspor, diantaranya cumi-cumi, gelembung ikan, gurita, ikan laut segar, ikan terbang, kepala udang, kepiting hidup, kerang, kulit ikan, kulit kerang, lobster, rumput laut, sirip ikan hiu, telur ikan terbang, teripang, tulang cumi-cumi, dan udang segar.
Baca Juga : Eks Bupati Tana Toraja Theofilus All Out Menangkan Andalan Hati: Pasangan Ideal Pimpin Sulsel
Tentunya peningkatan laju nilai ekspor ini tidak terlepas dari kebijakan dan dorongan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dibawah kepemimpinan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
“Alhamdulillah, realisasi ekspor di Provinsi Sulawesi Selatan pada triwulan 1-2022 meningkat 45,60% dibandingkan realisasi triwulan 1 tahun 2021. Untuk periode bulan Januari – Maret 2022, angka ekspor kita di Sulsel sebesar US$ 490,97 juta atau senilai Rp6,97 triliun,” ungkapnya, pada Selasa (24/5/2022).
Terlebih lagi, kata dia, Sulsel dianugerahi dengan beberapa potensi, baik disektor perikanan maupun sektor pertanian, dan sektor lainnya.
Baca Juga : Andi Sudirman Klime UMKM di Sulsel Terus Meningkat Dimasa Kepemimpinannya
“Tentu ini kabar baik, rempah-rempah kita serta hasil perikanan kita banyak diekspor. Ini menjadi kabar baik bagi masyarakat, sebagai upaya pemulihan ekonomi,” tuturnya.