ABATANEWS, MAKASSAR — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong percepatan penyelesaian jalur kereta api Maros-Mandai, yang merupakan bagian dari pembangunan proyek strategis nasional KA Makassar–Parepare.
Menhub mengatakan, saat ini pengerjaan jalur KA Maros-Mandai tengah dilakukan dan masih ada kendala di beberapa titik terkait pembebasan lahan.
Baca Juga : Menhub Minta Pemudik Pulang Kampung Lebih Awal, Ini Alasannya
“Kami telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Komisi V DPR RI, dan Forkopimda untuk bersama-sama menyelesaikan kendala ini. Alhamdulilah semua pihak menyatakan mendukung percepatan penyelesaian, agar bisa kami lanjutkan pengerjaan konstruksinya,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, saat meninjau progres proyek pembangunan KA Makassar-Parepare, Sabtu, 21 Januari.
Saat ini, jalur kereta yang sudah dioperasikan yaitu mulai dari Stasiun Garongkong-Stasiun Maros sepanjang 80 km. Jika jalur Maros-Mandai sepanjang 4 km telah diselesaikan, maka total panjang jalur yang dapat dioperasikan menjadi 84 km, mulai dari Stasiun Garongkong s.d. Stasiun Mandai.
Sebelumnya pada Desember 2022, telah dilakukan uji coba pengoperasian layanan kereta api secara terbatas Stasiun Garongkong-Maros. Selama diujicobakan secara gratis, minat masyarakat untuk menjajal kereta api ini cukup tinggi. Tercatat, pada 25 Desember 2022 lalu, ada sebanyak 333 penumpang dalam satu hari.
Baca Juga : Bandara Nusantara IKN Direncanakan Rampung Tahun Ini, Uji Coba Juli
Sejumlah objek wisata yang ada di sepanjang jalur ini menjadi salah satu daya tarik masyarakat untuk menaiki kereta. Adapun beberapa objek wisata yang dilewati yakni: Wisata Alam Anjungan Sumpang Binangae dan Wisata Alam Pantai Ujung Batu dekat Stasiun Barru, Wisata Alam Pantai Laguna dan Wisata Alam Lappa Laona dekat Stasiun Tanete Rilau, Wisata Alam Sorongan dekat Stasiun Mandalle, Wisata Alam Telaga Biru Segeri dekat Stasiun Ma’rang, Wisata Alam Hutan Mangrove Dewi Biringkassi dekat Stasiun Labakkang, Tonasa Park, Danau Hijau Balocci, serta Taman Purbakala Sumpang Bita dekat Stasiun Pangkajene, Kampoeng Karst Rammang-Rammang, Taman Arkeologi Leang Leang, serta Danau Toakala dekat Stasiun Rammang-Rammang, Pantai Tak Berombak, Wisata Alam Mangambang, serta Air Terjun Bantimurung dekat Stasiun Maros.
Saat ini, pelayanan kereta api dari Stasiun Garongkong-Maros telah beroperasi penuh setiap hari, dengan melewati 9 stasiun. Setelah penyempurnaan serta pemadatan struktur tanah, kecepatan kereta pun semakin bertambah dari sebelumnya 60 km/jam, kini mampu mencapai 110 km/jam. Dengan kecepatan yang lebih tinggi, waktu tempuh perjalanan dari Garongkong-Maros menjadi lebih cepat dari awalnya 86 menit menjadi 68 menit.
Sementara itu, Kemenhub juga tengah menyiapkan angkutan bus dengan Skema Buy The Service dari Stasiun Mandai menuju Bandara Sultan Hasanuddin sebagai angkutan pemadu moda.
Baca Juga : Presiden Jokowi Tanggapi Soal OTT Dugaaan Korupsi Kereta Api Trans Sulawesi
Dalam tinjauannya, Menhub juga menjajal kereta api menuju Stasiun Garongkong yang berada di dekat Pelabuhan Garongkong. Menhub mengatakan, selain melayani penumpang, KA Makassar-Parepare ini juga akan melayani distribusi logistik melalui angkutan kereta barang di antaranya yaitu di Pelabuhan Garongkong serta Kawasan Industri Semen Tonasa dan Bosowa.
Turut hadir pada peninjauan tersebut Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Aras, Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal, Dirjen Perhubungan Laut Arif Toha, Direktur Prasarana Kereta Api Harno Trimadi, Bupati Maros Chaidir Syam, serta Kepala Dishub Sulawesi Selatan Muhammad Arafah.