Jumat, 12 Januari 2024 15:15

Melawan, Houthi Serang Balik Kapal AS dan Inggris di Laut Merah

Melawan, Houthi Serang Balik Kapal AS dan Inggris di Laut Merah

ABATANEWS.COM — Houthi mengklaim bertanggung jawab atas serangan udara balasan terhadap kapal perang Amerika Serikat dan Inggris di Laut Merah pada Jumat (12/1/2024) dini hari tadi.

Anggota senior Houthi, Abdul Salam Jahat menyatakan serangan udara tersebut sebagai balasan terhadap serangan AS dan Inggris yang membombardir sejumlah kota di Yaman pada Jumat dini hari.

Hussein Al Ezzi, Wakil Menteri Luar Negeri Yaman di rezim Houthi, memperingatkan bahwa AS dan Inggris akan menghadapi konsekuensi serius atas agresi terang-terangannya ini.

“Negara kami menjadi sasaran serangan agresif besar-besaran oleh kapal, kapal selam, dan pesawat tempur Amerika dan Inggris, dan Amerika serta Inggris pasti harus bersiap untuk membayar harga yang mahal dan menanggung semua konsekuensi mengerikan dari agresi terang-terangan ini,” kata al-Ezzi dilansir CNN.

Houthi menguasai sebagian besar wilayah Yaman, termasuk Ibu Kota Sana’a sejak 2014 saat perang sipil meletus. Di sisi lain, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengklaim bahwa pasukannya berhasil menggempur sejumlah target Houthi di Yaman, termasuk pos dan gudang militer.

Pejabat Houthi sebelumnya melaporkan gempuran AS dan Inggris terhadap situs-situs penting mereka, seperti Pangkalan Udara Al Dailami di Ibu Kota Sanaa, Bandara Internasional Hodeidah, markas militer di Saada, Bandara Internasional Taiz, dan sekitarnya di selatan Yaman, hingga bandara di kota Abs.

Serangan AS dan Inggris ini terjadi setelah Houthi menembakkan sekitar 21 rudal dan drone ke kapal perang AS dan Inggris di Laut Merah pada Selasa pekan ini. Serangan ini menandai eskalasi baru konflik Hamas vs Israel sejak 7 Oktober lalu.

Sejak Israel menggempur Hamas di Gaza, Houthi juga melancarkan serangkaian serangan terhadap Israel, termasuk membajak kapal-kapal komersial terkait Israel yang melewati Laut Merah.

Houthi menyatakan bahwa serangan ini dilakukan untuk membela Palestina yang masih menghadapi serangan brutal dari Israel.

Penulis : Azwar
Komentar