Rabu, 15 Februari 2023 19:08

Luwu Utara Pelopori Musrenbang Tematik Stunting dan Miskin Ektrem di Indonesia

Luwu Utara Pelopori Musrenbang Tematik Stunting dan Miskin Ektrem di Indonesia

ABATANEWS, LUWU UTARA — Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara melakukan musyawarah rencana pembangunan daerah (Musrenbang) tematik Stunting dan miskin ekstrim tahun 2023, di Aula Lagaligo Kantor Bupati Luwu Utara, pada Rabu (15/2/2023).

Kepala Bappelitbangda Luwu Utara Alauddin Sukri dalam laporannya menyampaikan musrenbang tematik ini adalah menjadi upaya pemerintah pusat sampai ke daerah dalam rangka percepatan penurunan stunting dan miskin ekstrim yang sebagai salah satu prioritas pembangunan nasional. Hal ini juga merupakan target pemerintah pusat tahun 2024 untuk stunting 14% dan miskin ekstrim nol kasus.

Ia menambahkan, kegiatan ini bertujuan agar nantinya pemerintah dapat mengambil langkah-langkah strategi secara konvergensi dan akan menjadi rekomendasi musrenbang temanik kali ini.

Baca Juga : Bupati Luwu Utara Serahkan Bantuan Rp75 Juta ke BUMDes Lino

Sementara itu Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, dalam sambutannya menyampaikan, musrenbang ini adalah inisiatif Pemkab. Musrenbang tematik yang dilakukan ialah yang pertama di indonesia untuk stunting dan miskin ekstrim.

“Kenapa? Karena ini adalah amanah untuk pembangunan nasional dimana target pemerintah pusat tahun 2024 untuk stunting 14% dan miskin ekstrim 0 %,” tegasnya.

“Persoalan kesehatan tidak pernah selesai dan sangat dinamis karena berapa banyak bayi yang baru lahir dan berapa banyak ibu yang baru hamil. Baik itu ibu muda dan ibu tua. Ini yang harus kita pantau kehamilannya, kita minta pemeriksaan kehamilannya minimal 6 kali. Jika kurang dari 6 kali maka dia akan masuk kedalam resiko stunting,” papar Indah.

Baca Juga : TP PKK Lutra Gelar Peringatan HGK Ke-57, Bupati Indah: Momen Berbagi Kisah, Inspiratif dan Motivasi

“Penyajian data terpilah sangat penting, sehingga kita tahu berapa kasus yang masuk di wilayah kita dan kita selesaikan bersama-sama. Jangan ditutup-tutupi sampaikan apa adanya sehingga kita bisa selesaikan secara bersama,” imbuhnya.

Indah juga meminta untuk dasawisma untuk melakukan revitalisasi dengan terus melakukan pemantauan dan pemberian bantuan.

“Pantau perkembangannya yang lebih penting. Kalau dasawismanya sudah aktif jadi enak memantaunya,” jelasnya.

Baca Juga : Perigati Hari Pahlawan, Bupati Indah Silaturahmi Dengan LVRI Kabupaten Luwu Utara

Selain itu bupati perempuan pertama di Sulsel ini juga menyampaikan bahwa ada beberapa faktor yang pemicu tingginya data stunting. Yakni hasil pengukuran tinggi balita yang kurang tepat, SDM kader posyandu yang tidak terlatih, jumlah kunjungan posyandu yang rendah, intervensi kegiatan yang kurang tepat, serta pola pengasuhan yang belum tepat.

“Terkait dengan isu miskin ektrim di musrenbang tematik kali ini juga menjadi fokus. Saya meminta data di semua desa di siapkan dan bapak ibu harus dipertanggungjawabkan datanya. Yang jadi prioritas kita adalah cari yang betul-betul memiliki kriteria miskin ekstrim,” tegasnya.

“Kita berharap betul kerja kolaborasi didorong dan harmoninya dijaga,” tambah Bupati 2 periode Luwu Utara tersebut.

Baca Juga : Jadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Pahlawan, Ini Pesan Bupati Indah

Diakhir sambutannya, Indah menyampaikan agar kertas ujian jangan pernah disobek bila telah selesai.

“Kerjakan biar susah bagaimana nanti di belakang di lihat hasilnya. Disitulah nilainya karena prosesnya yang penting kita semua berikhtiar dan percaya kalau kita berikhtiar menyelesaikan angka stunting pasti akan selesai. Yakinlah yang penting kerja kita betul-betul terencana dan terukur itulah poinnya,” tutupnya.

Pada kegiatan tersebut dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama untuk menyepakati sasaran prioritas program dan kegiatan perencanaan pembangunan terkait percepatan penurunan Stunting dan penanganan kemiskinan ekstrim serta penanganan Stunting dan miskin ekstrim akan dijadikan sebagai suatu gerakan bersama secara Pentahelix, konvergensi dan kolaborasi

Penulis : Azwar
Komentar