Senin, 04 Juli 2022 15:16

Luhut Minta Sosialisasi Pembelian MGCR Lewat Pedulilindungi Diperpanjang

Dokumentasi Luhut Binsar Pandjaitan beberapa waktu lalu. (foto: Ih/@luhut.pandjaitan)
Dokumentasi Luhut Binsar Pandjaitan beberapa waktu lalu. (foto: Ih/@luhut.pandjaitan)

ABATANEWS – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta sosialisasi pembelian minyak goreng curah rakyat (MGCR) menggunakan aplikasi PeduliLindungi diperpanjang. Dari sebelumnya hanya dua pekan diperpanjang menjadi tiga bulan.

Adanya permintaan perpanjangan tersebut didasari dari hasil evaluasi di lapangan. Yang mana diakuinya, masih banyak pengecer yang belum mengunduh QR code PeduliLindungi.

“Sehingga masa sosialisasinya perlu diperpanjang. Saya juga minta masa transisi dan sosialisasi penggunaan Peduli Lindungi yang tadinya dua minggu, bisa diperpanjang selama tiga bulan,” imbuh saat memimpin rapat evaluasi pada Jumat (1/7/2022), dikutip dari siaran pers, Senin (4/7/2022).

Baca Juga : Pemerintah Canangkan Skema BBM Subsidi Berbasis AI

Menurutnya, pembelian MGCR menggunakan aplikasi Pedulilindungi perlu ada proses adaptasi. Baik untuk pedagang maupun untuk pembeli.

Sehingga pemerintah berharap agar para pengecer dan pembeli mulai menggunakan dan membiasakan penggunaan PeduliLindungi dalam melakukan aktivitas jual beli. Apalagi, selama masa perpanjangan sosialisasi tersebut, masyarakat tetap dapat membeli MGCR tanpa menunjukkan nomor induk kependudukan (NIK).

“Oleh karena itu, pemerintah mendorong para pengecer untuk segera mencetak QR code PeduliLindungi melalui aplikasi Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (Si Mirah) 2.0 maupun Pelaku Usaha Jasa Logistik dan Eceran (PUJLE),” jelas Luhut.

Baca Juga : Luhut Tolak Jadi Menteri di Kabinet Prabowo, Siap Jadi Penasehat

Selain itu, pemerintah juga akan terus mengembangkan penggunaan PeduliLindungi sebagai alat pengawasan distribusi minyak goreng. Agar dapat mengantisipasi kenaikan harga di masa yang akan datang.

Di samping itu, Luhut juga mengeklaim harga minyak goreng telah mencapai Rp 14.000 per liter di wilayah Jawa dan Bali. “Sehingga kebijakan di sisi hulu dapat kita mulai relaksasi secara hati-hati untuk mempercepat ekspor dan memperbaiki harga Tandan Buah Segar (TBS) di tingkat petani,” pungkas Luhut.

Penulis : Redaksi
Komentar