Sabtu, 01 Mei 2021 17:09

Hikmah

Lailatul Qadar dan Rahasia Takdir Manusia

Lailatul Qadar dan Rahasia Takdir Manusia

SALAH satu keistimewaan di bulan Ramadhan adalah hadirnya malam istimewa yakni malam Lailatul Qadar.

Malam ini tidak pernah dirasakan oleh umat sebelum Nabi Muhammad SAW. Paling umum diketahui, bahwa di malam ini ibadah yang dilakukan setara dengan ibadah 1000 bulan. Seperti dijelaskan dalam Alquran.

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (١) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (٢) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (٣)

Baca Juga : Doa Akhir Ramadan yang Dibaca Rasulullah SAW, Amalkan Sebelum Bulan Puasa Berakhir

Artinya, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.” (QS Al-Qadr: 1-3).

Lailatul qadar juga menjadi saksi diturunkannya Al-Qur’an oleh Allah subhanahu wa ta’ala dari lauh mahfudh dan diletakkan di langit dunia oleh malaikat jibril, setelah itu diturunkan kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam secara berangsur-angsur.

Namun, yang lebih menarik dari semuanya, lailatul qadar juga menjadi peta jalan manusia pada tahun selanjutnya. Pada malam tersebut Allah subhanahu wa ta’ala menakdirkan apa yang Allah kehendaki kepada hambanya, sesuai dengan apa yang diminta kepada-Nya.

Baca Juga : Bolehkah Baca Al Quran Melalui HP? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Meski pada dasarnya manusia dilahirkan lengkap dengan takdir yang telah ditulis pada zaman azali, lailatul qadar menjadi ruang rahasia Allah dengan segala otoritas dan hak prerogratif-Nya. Allah bisa menjangkau apa pun tanpa batas, baik perihal yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.

Dengan kata lain, tidak ada satu pun kejadian yang lepas dari radar-Nya. Dalam konteks ini, urusan takdir dengan segala kemungkinan perubahannya merupakan otentik urusan Allah subhanahu wa ta’ala.

Oleh sebab itu, sebagai manusia dengan segala keterbatasan pengetahuannya perihal takdir yang akan dihadapi, Allah memberikan kebebasan untuk melakukan ikhtiar yang menurutnya lebih baik untuk kehidupan pribadinya.

Baca Juga : Bolehkah Membayar Zakat Fitrah dari Uang Hasil Hutang?

Manusia tidak boleh berdiam diri tanpa usaha, dengan seloroh “takdir sudah nyata adanya”. Karena, ketidaktahuannya terhadap takdir menjadikan ikhtiar sebagai sesuatu yang wajib untuk manusia usahakan.

Salah satu bukti bahwa manusia sebagai makhluk harus berikhtiar adalah adanya lailatul qadar. Malam itu adalah sebuah momentum yang Allah berikan kepada manusia terkait urusan takdirnya. Semua itu sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ

Baca Juga : Bagaimana Jika Saat Lebaran Ditanya Kapan Nikah? Ini Kata Ustadz Abdul Somad

Artinya, “Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.” (QS Al-Qadr: 4).

Pada malam itu juga, para malaikat tak henti-hentinya mendoakan kebaikan untuk semua orang Islam, laki-laki dan perempuan.

Sumber: NU Online

Komentar
Berita Terbaru