ABATANEWS, PAREPARE — Pemerintah Kecamatan Bacukiki meluncurkan inovasi Lacak Plus sebagai upaya memperluas akses masyarakat terhadap program bantuan sosial yang inklusif. Inovasi ini memberi kesempatan bagi semua warga, terutama kelompok rentan, agar memperoleh manfaat dari program pemerintah tanpa ada yang terpinggirkan.
Camat Bacukiki, Muhammad Syakir, menjelaskan bahwa Lacak Plus dikembangkan sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam meminimalkan penyaluran bantuan yang tidak tepat sasaran serta memotret kondisi warga yang belum pernah menerima manfaat dari program pemerintah.
“Selama ini kami sering menerima keluhan warga yang merasa memenuhi syarat, tetapi belum pernah mendapatkan bantuan. Melalui Lacak Plus, kondisi tersebut dapat kami tangani dengan lebih cepat dan terukur,” kata Syakir, Selasa (28/10/2025).
Baca Juga : Hadiri HKG PKK ke-53, Tasming Hamid Dorong Penguatan Sinergi OPD dan PKK Parepare
Ia menjelaskan, aplikasi ini memungkinkan masyarakat mendaftarkan diri secara mandiri apabila merasa memenuhi kriteria penerima bantuan. Data yang masuk akan terekam dalam sistem dan menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
“Inovasi ini kami kembangkan bersama tim peneliti dari Institut Teknologi Bacharuddin Jusuf Habibie (ITH) Parepare. Tujuannya untuk meminimalkan permasalahan data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang menjadi dasar penyaluran bantuan,” ujar Syakir.
Menurutnya, sebelumnya Kecamatan Bacukiki telah menerapkan Lacak versi awal yang masih berbasis spreadsheet. Kini, sistem tersebut dikembangkan menjadi berbasis website agar lebih mudah diakses dan dikelola.
Baca Juga : Wali Kota Tasming Pimpin Rakor Forkopimda, Bahas Penataan Kawasan Kota Parepare
Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Bacukiki, Ita Purnamasari, menambahkan bahwa Lacak Plus merupakan singkatan dari “Layanan Aplikasi Cek Data Keluarga Penerima Manfaat di Bacukiki”. Aplikasi ini tidak hanya memuat rekam jejak penerima bantuan, tetapi juga membantu pemerintah dalam mengambil keputusan berbasis data yang terintegrasi dan akurat.
“Disebut Plus karena selain memuat data penerima manfaat, aplikasi ini juga berfungsi sebagai alat koordinasi program. Kami dapat mengajak instansi vertikal dan BUMN untuk ikut membantu kelompok rentan yang belum tersentuh,” jelas Ita.