Selasa, 23 April 2024 18:07

Kritisi Biaya Pinjaman Bank Dunia, Sri Mulyani: Terlalu Mahal

Menkeu Sri Mulyani dalam Konferensi Pers FMCBG G20 pada Rabu (20/4/2022) di Washington. (Foto: Kementerian Keuangan)
Menkeu Sri Mulyani dalam Konferensi Pers FMCBG G20 pada Rabu (20/4/2022) di Washington. (Foto: Kementerian Keuangan)

ABATANEWS, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengkritisi mahalnya biaya pinjaman (cost of borrowing) Bank Dunia ketimbang yang ditawarkan oleh bank pembangunan multilateral lainnya. Karenanya menurut dia, diperlukan transformasi agar lembaga pemberi pinjaman itu bisa tetap dipercaya oleh negara-negara yang menjadi kliennya.

Hal itu disampaikan Sri Mulyani dalam Development Committee Meeting yang merupakan rangkaian kegiatan pertemuan Musim Semi Dana Moneter Internasional-Kelompok Bank Dunia 2024 (2024 IMF-WBG Spring Meetings) di Washington DC, Amerika Serikat pekan lalu.

“Pricing Bank Dunia terlalu mahal dibandingkan MDBs (Multilateral Development Bank) sejawat lainnya saat ini,” ujar Sri Mulyani seperti dikutip dari siaran pers, Selasa, 23 April 2024.

Baca Juga : Sri Mulyani Diminta Prabowo Kembali Jadi Menteri Keuangan

Sri Mulyani turut mendorong agar Bank Dunia lebih percaya diri untuk menetapkan target ambisius untuk evolution deliverables pada fase berikutnya.

Bank Dunia dan IMF, menurut dia, harus mempertahankan momentum reformasi dan memastikan reformasi tersebut menghasilkan peluang nyata bagi negara-negara emerging market dan negara berkembang.

Selain itu, disinggung juga mengenai pentingnya penambahan kapasitas keuangan Bank Dunia dan penguatan kepentingan dan keterwakilan anggota.

Baca Juga : Bank Dunia Proyeksi Ekonomi Indonesia Tumbuh Pesat, Jokowi Yakin Akan Lampaui China dan India

Sri Mulyani turut menyampaikan keyakinannya peningkatan modal yang sejalan dengan reviu kepemilikan saham, akan memperkuat legitimasi dan tata kelola Bank Dunia di saat lembaga-lembaga global terpercaya sangat dibutuhkan keberadaannya.

Dia juga menyambut baik kemajuan yang dicapai menuju terciptanya Grup Bank Dunia (WBG) yang lebih besar, lebih baik dan lebih berani (bigger, better, bolder) melalui Peta Jalan Evolusi Grup Bank Dunia (World Bank Group Evolution Roadmap).

Diketahui, Sri Mulyani merupakan Gubernur Bank Dunia dan Alternate Governor IMF untuk Indonesia yang memimpin delegasi dan berperan aktif dalam rangkaian kegiatan 2024 IMF-WBG Spring Meetings.

Penulis : Wahyu Susanto
Komentar