ABATANEWS – Inggris mengalami krisis Bahan Bakar Minyak (BBM). 90 persen SPBU di kota-kota besar kehabisan stok.
Aksi masyarakat yang memborong barang, memperdalam krisis rantai pasokan di Inggris yang dipicu oleh kurangnya jumlah sopir truk pengangkut.
Kelangkaan sopir truk –pertama kali sejak Inggris menarik diri dari Uni Eropa (Brexit)– menyebabkan kekacauan rantai pasokan di berbagai sektor, dari makanan hingga BBM.
Baca Juga : Daftar Harga BBM Per-1 November, Harga Non Subsidi Kembali Naik
Kondisi itu menimbulkan kekhawatiran terhadap kenaikan harga barang menjelang Natal.
Para menteri berulang kali meminta masyarakat untuk tidak melakukan aksi memborong barang.
Sebelumnya, pemerintah mengeluarkan jutaan poundsterling untuk mencegah kelangkaan makanan akibat naiknya harga gas alam dan produk turunannya, karbondioksida.
Baca Juga : Kementerian ESDM Ungkap Alasan Pembatasan BBM Subsidi Batal Dilakukan
Namun, antrean panjang kendaraan warga yang membeli BBM pada Minggu (26/9) membuat pasokan cepat habis dan banyak SPBU terpaksa tutup.
“Sejumlah anggota kami, kelompok pengecer besar, melaporkan 50 persen (SPBU mereka) kehabisan sampai kemarin, beberapa bahkan melaporkan 90 persen SPBU mereka kosong,” kata Brian Madderson, ketua Asosiasi Pengecer BBM (PRA), kepada Sky, seperti dilansir Antara mengutip Reuters, Senin (28/9).
PRA mewakili 65 persen pengecer BBM swasta di seluruh Inggris Raya.
Baca Juga : Pemerintah Tegaskan BBM Subsidi Bukan untuk Kelas Atas
“Jadi Anda bisa melihat (kondisi) itu cukup gawat,” kata Madderson. “Senin pagi akan mulai habis.”
British Petroleum (BP) pada Minggu mengatakan hampir sepertiga SPBU mereka di Inggris telah kekurangan stok dua produk BBM utama.
Untuk mengatasi kelangkaan, pemerintah telah menangguhkan undang-undang persaingan usaha.
Baca Juga : Pemerintah Canangkan Skema BBM Subsidi Berbasis AI
Sumber: merdeka.com