Minggu, 15 Desember 2024 15:17

Kota Makassar Dikepung Banjir, Air Setinggi Lutut

Kota Makassar Dikepung Banjir, Air Setinggi Lutut

ABATANEWS, MAKASSAR — Kota Makassar kembali menghadapi tantangan serius akibat banjir yang melanda beberapa wilayah setelah hujan deras mengguyur sejak dini hari (15/12/2024).

Salah satu lokasi yang terdampak parah adalah Jalan Yusuf Daeng Ngawing di Kecamatan Rappocini, di mana genangan air mencapai setinggi lutut orang dewasa.

Situasi ini mengakibatkan puluhan kendaraan mogok, memaksa pengendara untuk mendorong motor mereka di tengah banjir.

Baca Juga : Pj Gubernur Paparkan Langkah yang Telah Diambil Semasa Bencana Menerjang

Menurut warga sekitar, banjir disebabkan oleh buruknya sistem drainase yang tidak mampu menampung debit air hujan.

“Saluran air tersumbat. Kalau hujan terus begini, banjir akan semakin parah,” ujar seorang warga. Jalan Yusuf Daeng Ngawing bahkan menjadi langganan banjir setiap musim hujan.

Kondisi serupa juga terjadi di beberapa ruas jalan lain seperti Jalan AP Pettarani, Jalan Sulawesi, Jalan Kalimantan, dan Jalan Nusantara. Aktivitas warga terhambat akibat genangan yang menyulitkan kendaraan untuk melintas.

Baca Juga : Dilanda Banjir, Pemprov Buka Posko Bencana di Rujab Wakil Gubernur

Kepala Pelaksana BPBD Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, melaporkan genangan air bervariasi antara 15 cm hingga 50 cm di beberapa lokasi.

Meski lalu lintas masih bisa dilalui, potensi kenaikan debit air tetap ada mengingat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berlangsung.

BPBD mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama dengan mengamankan barang berharga dan alat elektronik ke tempat yang lebih tinggi.

Baca Juga : Antisipasi Banjir Lanjutan, Bupati Luwu Utara Perintahkan Camat Siaga di Wilayahnya

Masyarakat juga diminta aktif melaporkan potensi bencana atau situasi darurat untuk segera mendapatkan bantuan.

Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki sistem drainase dan mencegah banjir musiman yang terus berulang.

Situasi ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana dan infrastruktur yang memadai untuk menghadapi cuaca ekstrem.

Penulis : Azwar
Komentar