ABATANEWS — Korea Utara pada Minggu mengatakan Dewan Keamanan PBB menerapkan standar ganda atas kegiatan militer di antara negara-negara anggota PBB, kata media pemerintah KCNA.
Hal itu diutarakan di tengah kecaman internasional atas uji coba rudal Korea Utara baru-baru ini.
Baca Juga : Temui Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Energi Terbarukan
Dewan PBB bertemu secara tertutup pada hari Jumat atas permintaan dari Amerika Serikat dan negara-negara lain mengenai peluncuran rudal Korea Utara.
Pertemuan itu terjadi sehari setelah Pyongyang menembakkan rudal anti-pesawat yang baru dikembangkan, termasuk peluncuran rudal hipersonik yang sebelumnya tidak terlihat, rudal balistik dan rudal jelajah dengan kemampuan nuklir potensial.
Jo Chol Su, direktur Departemen Organisasi Internasional kementerian luar negeri Korea Utara, mengatakan pertemuan DK PBB berarti ketidakterbukaan dan provokasi serius yang tidak dapat ditoleransi.
Baca Juga : 40 Negara Kecam Serangan terhadap Pasukan Perdamaian UNIFIL di Lebanon
Jo menuduh PBB berstandar ganda karena diam saat latihan militer gabungan AS dan uji senjata dengan sekutu. Namun, bereaksi mempermasalahkan kegiatan upaya membela diri dari Korea Utara.
“Ini adalah penolakan terhadap ketidakberpihakan, objektivitas dan keseimbangan, jalur kehidupan kegiatan PBB, dan manifestasi nyata dari standar kesepakatan ganda,” kata Jo dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh kantor berita resmi KCNA.