Rabu, 20 Maret 2024 19:08

Kirim Foto Babi Guling untuk Bukber, Anggota DPRD Sulsel JRM Beri Klarifikasi

Kirim Foto Babi Guling untuk Bukber, Anggota DPRD Sulsel JRM Beri Klarifikasi

ABATANEWS, TANA TORAJA — Anggota DPRD Sulsel, John Rende Mangontan (JRM) membuat tindakan tidak terpuji yang menyinggung umat Islam. Pada grup WhatsApp (WA) PILKADA & PILEG TORAJA, ia mengirim gambar babi guling dengan caption ‘Buka puasa yuk’.

Kiriman JRM itu mendapat respon teguran dari penghuni grup. Bahkan, tangkapan layar chat politisi Golkar Sulsel itu dengan cepat menyebar di medsos.

Ketua MUI Tana Toraja, Zainal Muttaqin mengatakan pihaknya sudah menggelar rapat merespon hal tersebut. Sejumlah ormas islam hingga pihak terkait termasuk Kemenag diundang.

Baca Juga : Tanggapan Gubernur Soal Ranperda APBD, Sembilan Fraksi DPRD Sulsel Sepakati

“Kami menerima laporan dari berbagai pihak, laporan itu bahkan masuk secara terus menerus, sehingga mendesak kami di MUI untuk mengambil sikap,” kata Zainal saat dihubungi pada Rabu (20/03/2024).

Zainal menuturkan, persoalan ini tidak bisa diulur karena menjadi bola liar di masyarakat. Makanya pihaknya segera menggelar pertemuan untuk mengambil sikap atas kasus JRM ini.

“Sikap MUI dengan tegas sekali, menyayangkan bahwa itu sangat tidak bijaksana dan itu bisa mencerminkan memicu terjadinya konflik,” kata Zainal.

Baca Juga : Taufan Pawe Coret Nama Kadir Halid Jadi Kandidat Wakil Ketua DPRD Sulsel

“Kedua harus minta maaf kepada umat Islam secara terbuka, karena ini yang disakiti bukan hanya MUI, tetapi masyarakat Islam baik di dalam maupun di luar Toraja. Jadi tidak cukup hanya mohon maaf, kalau mohon maaf kepada saya, bisa. Tapi harus mengeluarkan pernyataan secara terbuka,” jelas Zainal.

Dia mengakui, banyak pihak yang mendesak MUI Tana Toraja untuk melaporkan JRM ke pihak berwajib. Namun menurut Zainal, pihaknya tak bisa melaporkan, tapi bisa menjadi saksi ahli.

“Karena ini perkembangannya sudah panas dan sebagainya, tetapi harus diupayakan dipertanggungjawabkan di bidang hukum. Banyak yang mendesak kami untuk membawanya ke hukum, tapi kami hanya bisa menjadi saksi ahli,” paparnya.

Baca Juga : Taufan Pawe Ancam Pecat Nurhaldin dari Golkar, Eks Wakil Bappilu: Jangan Tambah Musuh

Sementara itu, JRM dalam hak jawabnya menceritakan bahwa awalnya mereka membahas survey baik poling dan survey di Group WA menyangkut Pilkada. Pembahasan itu kemudian dibawa dalam candaan bersamaan 7 orang, dimana candaan itu cair dan hidup.

“Lalu saya kirim (foto) babi guling dan tulis buka puasa, tapi tidak ada bahasa saya tentang saudara saya muslim. Karena puasa dikenal dan dilaksanakan juga di agama Kristen, apalagi dalam suasana menyambut Paskah,” ujarnya.

JRM menyampaikan, pihaknya sebagai orang Kristen juga menjalankan puasa apalagi dalam menyambut hari Paskah dikenal puasa 40 hari yakni tanggal 14 Februari hingga tanggal 30 Maret. Dan yang paling tertib laksanakan adalah umat Katolik dan Pantekosta, sedangkan Protestan banyak juga yang laksanakan, ada juga yang laksanakan puasa mingguan dan bulanan.

Baca Juga : Cerita Abang Fauzi yang Ditugaskan Bahlil Jadi Calon Bupati Lutra dan Dilemanya Indah

“Tapi saat kami diskusi, tiba-tiba ada satu anggota muncul marah, padahal beliau tidak mengikuti percakapan kami/candaan kami. Tapi saya masih bilang ‘kok tiba-tiba nongol langsung marah?’,” tutur JRM.

“Saya menjawab juga, bahwa kalau tersinggung saya minta maaf. Tapi jujur, saya tidak ada niat ke situ? Dan ingat puasa bukan cuman kaum muslimin, tapi di Kristen juga. Apalagi dalam suasana menyambut Paskah ini, banyak orang Kristen Puasa menyambut Paskah,” bebernya.

Politisi Golkar ini mengklaim, telah menjelaskan maksudnya dalam Grup WA. JRM juga memberikan pemahaman kepada orang yang keberatan itu melalui obrolan pribadi agar mengerti.

Baca Juga : Kandidat Golkar di Lutra Mundur, DPP Tugaskan Abang Fauzi Maju Pilkada

Menurut JRM, orang tersebut sudah paham, dan ia menganggap sudah clear.

“Tapi jujur saya juga kaget percakapan yang kami lakukan dalam group terbatas yang kita sama-sama ketahui bahwa group WA adalah percakapan terbatas yang tidak masuk ranah UU ITE. Berbeda dengan FB, X, atau IG. WhatsApp dianggap sebagai group privat,” terangnya.

Kendati begitu, JRM tetap tak ingin memperpanjang persoalan ini. Makanya lewat hak jawabnya, ia memberikan permohonan maaf secara terbuka.

Baca Juga : Tak Terima Foto Bahlil Disebar, Kader Muda Golkar Lapor ke Bareskrim

“Dalam menyambut bulan suci Ramadan dan menyambut Paskah, saya secara pribadi mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kehilafan saya yang membuat saudara dan orang tua saya kaum muslim memunculkan amarah pada saya. Harapan saya semoga ini pembelajaran yang sangat berharga bagi saya dan kita semua,” harapnya.

Ia pun mengajak masyarakat untuk menjaga kerukunan umat beragama, karena apapun alasannya masih bayak tugas dan tanggung jawab untuk membangun kebersamaan.

“Dan saya pribadi masih bayak tugas dan tanggung jawab saya untuk menyelesaikan janji politik saya hingga berakhir di tahun ini. Semoga janji politik saya untuk memperjuangkan masih beberapa rumah ibadah termasuk masjid akan saya tuntaskan,” jelasnya.

Baca Juga : Diserahkan Bahlil Lahadalia, Andi Sudirman-Fatmawati Terima Rekomendasi Golkar

“Akhir kata selamat menjalankan bulan Suci Ramadan bagi seluruh saudara-saudaraku dan orang tuaku yang beragama muslim. Dan Selamat menjalankan ibadah puasa 40 hari menyambut Paskah bagi umat Kristiani semoga damai sejahtera, selalu bagi kita semua,” kuncinya.

Penulis : Wahyuddin
Komentar