ABATANEWS, MAKASSAR – Hasil Kajian Investigasi Laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi/Vaksinasi (KIPI) di Sulsel telah keluar. Di mana dua warga Kabupaten Bone, Sulsel yang meninggal dunia bukan gegera vaksinasi.
Hal ini terungkap setelah dilakukan investigasi bersama Komite Nasional (KOMNAS) PP KIPI, BPOM dan Kemkes. Kasus ini menimpa Alm Seleng (80) dan Almarhuma AW (13) yang meninggal pada Desember 2021 usai di vaksin.
KOMDA KIPI Sulsel, dr Martira Maddeppungeng mengaku, dari investigasi yang dilakukan disimpulkan beberapa fakta terkait meninggalnya Seleng dan bocah perempuan AW. Untuk Seleng, fakta pertama ditemukan bahwa almarhum menderita beberapa penyakit sebelum dilakukan vaksin.
“Yakni tekanan darah tinggi yang diduga disertai komplikasi dengan pendarahan hidung dan darah merembes dari mulut saat kejadi di rumah,” ungkap dr Martira Maddeppungeng dalam konferensi pers di Ruang Kepala Dinas Provinsi Sulsel, Rabu (6/1/2022).
Sementara Almarhumah pelajar AW, lanjut dia, hasil investigasi menunjukkan adanya diduga penyakit bawaan yang diderita. Penyakit tersebut adalah jantung bawaan sejak lahir.
Sebab ditemukan, saat kecil AW mengalami perlambatan pertumbuhan dan berbeda dari anak-anak di usianya. Bahkan, almarhuma baru bisa berjalan saat usianya menginjak 3 tahun.
“Almarhum dan almarhumah sudah mendapatkan penanganan di rumah/Puskesmas dandisarankan dirujuk ke RS untuk tatalaksana yang lebih optimal namun keluarga menolak.
Kematian Tn S dan pelajar AW adalah koinsiden, tidak terkait dengan vaksinasi (inkonsisten),” pungkasnya.