ABATANEWS, MAKASSAR – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, Muh. Dahyal menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) yang digelar di Ruang Rapat Sipakatau. Rakor ini, dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Makassar, Senin (29/9/2025).
Rapat ini membahas dua agenda utama, yakni target penurunan prevalensi stunting yang telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), serta progres aksi konvergensi stunting tahun 2025.
Aliyah Mustika Ilham dalam sambutannya, menekankan bahwa TPPS tidak boleh berhenti pada tataran formalitas, melainkan harus menjadi ruang aksi nyata. Ia mengingatkan seluruh jajaran pemerintah, mulai dari kecamatan hingga kelurahan, agar menjaga semangat kerja meski tengah terjadi mutasi besar-besaran di lingkungan kelurahan.
Baca Juga : Hari Sumpah Pemuda, Bappeda Makassar Ajak Seluruh Pemuda Terlibat Aktif Dalam Merencanakan Masa Depan Kota
“Saya berharap perubahan suasana di tingkat kelurahan justru menghadirkan semangat baru. Sampai ada kelesuan kerja, karena percepatan penurunan stunting adalah tugas mulia yang harus kita wujudkan bersama,” ujar Aliyah Mustika Ilham.
Ia juga menyoroti capaian prevalensi stunting Kota Makassar tahun 2024 sebesar 22,9%, angka yang lebih tinggi dari target nasional 19,8% dan rata-rata Sulawesi Selatan.
Upaya penurunan stunting tidak dapat dilakukan secara parsial. Harus ada sinergi antardinas, lembaga, hingga peran aktif masyarakat untuk memastikan intervensi berjalan tepat sasaran.
Baca Juga : Kepala Bappeda Makassar Dampingi Sekda Hadiri Rakor Sinkronisasi Program LPNK Dengan Pemda Tahun 2025
Dalam pemaparannya, Dahyal juga mengungkap kemajuan positif Kota Makassar dalam menekan angka stunting, meski tantangan di lapangan masih cukup kompleks.
Pemerintah kota disebut terus memperkuat koordinasi dengan berbagai mitra, termasuk puskesmas, kader posyandu, serta forum masyarakat, untuk memastikan setiap anak mendapat akses gizi dan layanan kesehatan yang layak.
Lebih jauh lagi, ia menekankan bahwa isu stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga berkaitan erat dengan masa depan generasi muda.
Baca Juga : Sekretaris Bappeda Makassar Hadiri Seminar Awal dan FGD Survei IPO Tahun 2025
Oleh karena itu, penanganannya memerlukan pendekatan holistik, mulai dari peningkatan kualitas pangan, layanan kesehatan ibu dan anak, hingga pendidikan gizi bagi keluarga.
Dengan adanya rapat koordinasi ini, Pemerintah Kota Makassar melalui Bappeda berkomitmen terus mengawal pencapaian target RPJMD sekaligus memastikan aksi konvergensi stunting tahun 2025 berjalan optimal.
