Senin, 06 Desember 2021 11:14

Kendaraan Militer Tabrak Demonstran di Myanmar, 5 Orang Tewas

Demonstrasi di Myanmar (foto: reuters)
Demonstrasi di Myanmar (foto: reuters)

ABATANEWS – Lima orang tewas dan sedikitnya 15 orang ditangkap setelah pasukan keamanan Myanmar yang berada di dalam mobil menabrak demonstran anti-kudeta pada Minggu (5/12) pagi di Yangon, sebagaimana dilaporkan portal media lokal Myanmar Now.

Saksi mata di tempat kejadian mengatakan pada Reuters, puluhan orang luka-luka. Foto dan video di media sosial menunjukkan kendaraan yang menabrak pada pengunjukrasa dan mayat-mayat yang tergeletak di jalan. Insiden itu tidak menyurutkan demonstrasi lain yang diadakan di Yangon pada Minggu sore.

Demonstrasi yang tersebar di beberapa wilayah seringkali merupakan kelompok-kelompok kecil yang menyuarakan tentangan terhadap penggulingan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi dan kembalinya kekuasaan militer.

Baca Juga : Warga Sipil Myanmar Bentuk Pasukan Siapkan Perlawanan pada Militer

Pemerintah oposisi bayangan mengatakan sangat sedih melihat demonstran yang menyampaikan aspirasi secara damai tewas dalam berbagai insiden. “Kami akan menanggapi militer teroris yang secara brutal dan tidak manusiawi membunuh para demonstran yang damai dan tidak bersenjata,” ujar Kementerian Pertahanan Pemerintah Persatuan Nasional dalam sebuah pernyataan di media sosial.

“Saya tertabrak kendaraan itu dan jatuh di depan truk. Seorang tentara memukuli saya dengan senapannya, saya membela diri dan mendorongnya ke belakang. Ia langsung menembak saya karena saya melarikan diri dengan pola zig-zag. Untuk saya lolos,” ujar seorang demonstran kepada Reuters melalui telpon. Ia meminta untuk tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan.

Seorang juru bicara pemerintah junta militer yang berkuasa tidak menjawab telpon untuk dimintai pendapat.

Baca Juga : Amerika Marah Besar atas Aksi Tentara Myanmar Bakar 11 Warga Sipil

Militer telah mengatakan demonstran yang tewas adalah penghasut kekerasan. Dikatakan mereka melakukan kudeta karena pemilu November 2020 yang dimenangkan oleh Partai Liga Nasional Untuk Demokrasi pimpinan Suu Kyi telah melakukan kecurangan.

 

Komentar