ABATANEWS, JAKARTA — Dalam upaya menanggulangi meningkatnya masalah kesehatan mental di Indonesia, pemerintah akan meluncurkan program skrining kesehatan mental gratis bagi seluruh masyarakat, yang rencananya mulai berjalan pada Februari ini. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa program ini akan menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah Indonesia, dengan cakupan hingga 280 juta orang.
“Ini adalah program terbesar dari Kemenkes, dan juga mungkin salah satu dari pemerintah, karena cakupannya sampai 280 juta (orang). Akan dibicarakan waktu tepatnya, tapi rencananya memang Februari,” ujar Budi saat ditemui di Jakarta, Minggu (2/2/2025).
Langkah ini diambil menyusul data yang mengkhawatirkan mengenai kesehatan mental di Indonesia. Berdasarkan survei Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) tahun 2022, 1 dari 3 remaja atau sekitar 15,5 juta orang mengalami masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir. Sementara itu, 1 dari 20 remaja memiliki gangguan mental, namun hanya sebagian kecil dari mereka yang mendapatkan akses ke layanan konseling atau dukungan emosional.
Baca Juga : Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ini Penjelasan Menkes Budi Gunadi
Menanggapi kondisi tersebut, pemerintah telah menyiapkan lebih dari 10.000 puskesmas dan 15.000 klinik di seluruh Indonesia untuk memfasilitasi skrining kesehatan mental. Bahkan, program ini diprediksi lebih besar dari vaksinasi Covid-19, yang sebelumnya mencakup sekitar 200 juta jiwa.
Pemerintah juga menyoroti urgensi skrining ini karena banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa mereka memiliki masalah kesehatan mental. “Data tahun 2023, 1 dari 10 rakyat Indonesia itu punya masalah kesehatan mental atau kesehatan jiwa, dan isunya adalah ini skriningnya tidak pernah dilakukan, jadi mereka sendiri tidak tahu kalau dia punya masalah kesehatan mental,” jelas Budi.
Saat ini, Kementerian Kesehatan tengah berdiskusi dengan Presiden dan para kepala daerah untuk menentukan tanggal resmi peluncuran program ini. “Saya mau menghadap Bapak Presiden dulu, sudah dapet jadwal minggu depan untuk diskusi kapan. Karena ini kan dilakukan di seluruh Indonesia serentak harus koordinasi sama kepala daerah,” tambahnya.
Baca Juga : Sulitnya Jadi Dokter Spesialis, Menkes Sebut Ada Praktik Pelecehan Seksual hingga Palak
Dengan adanya skrining ini, diharapkan lebih banyak masyarakat yang mendapatkan pemahaman tentang kondisi kesehatan mental mereka serta akses lebih mudah ke layanan yang dibutuhkan.