ABATANEWS – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menyiapkan Kurikulum Prototipe. Langkah ini, sebagai salah satu opsi yang bisa diterapkan sekolah untuk pemulihan pembelajaran.
Plt Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Kemendikbudristek, Zulfikri Anas pada Kamis kemarin mengatakan Kurikulum Prototipe memiliki beberapa karakteristik. Utamanya, yang mendukung pemulihan pembelajaran.
“Antara lain pengembangan soft skills/ karakter, fokus pada materi esensial, dan fleksibilitas bagi guru. Ini untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid,” imbuhnya dalam Sosialisasi Buku dan Kurikulum di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Lampung, ditulis Jumat (24/12/2021).
Baca Juga : Aturan Baru, Dosen Tetap Harus Miliki Jabatan Akademik di Kampus Hingga Penghasilan di Atas Upah Minimum
Selain itu, Kurikulum Prototipe ini juga diharapkan dapat membantu anak dalam mengembangkan potensi dan bakatnya. Sebab hal ini, merupakan bagian dari proses pembelajaran.
Artinya, melanjutkan arah pengembangan kurikulum sebelumnya yaitu orientasi holistik. Kurikulum tersebut berbasis kompetensi bukan konten, dan dirancang sesuai kebutuhan sekolah dan peserta didik.
“Jadi sekolah akan diberikan kebebasan untuk memilih secara mandiri dalam penggunaan kurikulum tersebut,” imbuh Zulfikri Anas.