Rabu, 26 Mei 2021 20:25

Keindahan Fenomena Langka Super Blood Moon

Keindahan Fenomena Langka Super Blood Moon

ABATANEWSGerhana bulan penuh atau disebut juga super blood moon (bulan merah super) telah sepenuhnya berakhir di seluruh wilayah Indonesia.

Super blood moon kemungkinan hanya bisa disaksikan sekali seumur hidup. Kecuali seseorang memiliki umur yang sangat panjang.

Baca Juga : Hingga pukul 18.40 Wita, Gerhana Bulan di Makassar Tidak Terlihat

Sebab, fenomena ini terjadi sekali dalam 195 tahun. Kemunculannya pun hanya 14 menit 30 detik.

Memang ada gerhana-gerhana bulan lain yang juga bisa terjadi tanpa menunggu seratusan tahun, namun posisi spesifiknya tak akan seperti saat ini.

Gerhana kali ini beriringan dengan terjadinya perige, yakni bulan berada di jarak terdekatnya dengan bumi, bukan apoge (jarak terjauh bulan pada bumi). Posisi perige itulah yang bikin gerhana bulan total kali ini spesial.

Baca Juga : Salat Gerhana Berjamaah, Danny Doakan Makassar Cepat Pulih dari Covid 19

Gerhana bulan total ini disebut sebagai Bulan Merah Super karena penampilannya bakal tampak merah. Warna tersebut berasal dari pembiasan cahaya matahari oleh lapisan atmosfer bumi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa gerhana bulan total (GBT) ini terdapat tujuh fase, antara lain gerhana mulai (P1), Gerhana sebagian mulai (u1) gerhana total mulai (U2), puncak gerhana, gerhana total berakhir (U3), gerhana sebagian berakhir (G4) dan gerhana berakhir (P4).

Gerhana bulan malam ini menjadi spesial karena bertepatan dengan Hari Raya Waisak 2021 yang dirayakan pemeluk agama Budha.

Baca Juga : Super Blood Moon, Plt Gubernur Sulsel Imbau Umat Muslim Salat Gerhana

Waisak sendiri dirayakan setiap Mei tepatnya pada waktu terang bulan atau dengan istilah lain yaitu Purnama Sidhi untuk memperingati Trisuci Waisak yakni tiga peristiwa penting, yakni kelahiran, penerangan agung, dan kematian Buddha Gautama.

Sementara bagi umat Muslim disunnahkan untuk melakukan salat gerhana.

Komentar