ABATANEWS – Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Abdul Kadir Jailani mengaku, sempat meminta jaminan keamanan bagi misi diplomatik Indonesia di Afghanistan saat berkomunikasi dengan pihak Taliban pada 13 Agustus atau sebelum proses evakuasi.
Menurut Abdul, Taliban menanggapi positif permintaan dari Indonesia tersebut.
“Jadi KBRI kita dijaga dengan baik oleh Taliban Itu juga terjadi selama proses evakuasi. Taliban membantu kami. Taliban memberikan pengawalan terhadap WNI dari KBRI menuju airport,” ucap Abdul dilansir kantor berita Anadolu Indonesia via Republika, Jumat (3/9).
Baca Juga : Zelensky ke Jokowi: Indonesia Punya Kedudukan Tinggi di Dunia
Proses evakusi pun akhirnya berjalan dengan sukses. Abdul Kadir Jailani mengatakan masalah utama dengan Taliban adalah kepercayaan. Ia menegaskan Indonesia mengharapkan Taliban memenuhi semua komitmennya.
“Ada defisit kepercayaan karena sejarah, suatu kenyataan yang tidak bisa dihindari, oleh karenanya kami meminta mereka untuk melaksanakan komitmen mereka, kami mengharapkan Taliban memenuhi semua komitmennya,” kata Abdul dalam webinar The Phenomenon of Taliban and the Future of Peace and Reconciliation on Afghanistan yang diadakan Centre for Dialogue and Cooperation Among Civilizations (CDCC).
Sejauh ini, kata Abdul, Taliban telah memberi sinyal yang positif pada masyarakat internasional. “Meski banyak hal yang belum jelas,” katanya.
Baca Juga : Pentingnya Islam Damai, Perempuan Ini Kerap Ditakut-takuti Akhirnya Jadi Bintang Porno
Saat ini kata Abdul, Taliban sedang melakukan negosiasi dengan berbagai faksi di Afghanistan. Namun masih banyak hal yang belum selesai. Seperti Taliban ingin memasukan Mazhab Hanafi ke dalam konstitusi. Karena itu Indonesia masih menunggu dan melihat komitmen Taliban.