ABATANEWS, JAKARTA — Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung sekaligus Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi mengatakan 52 dari total 68 pasien varian Omicron tidak bergejala atau OTG.
“Dari 68 kasus yang kita deteksi ini sebagian besar tidak bergejala kalau kita lihat 52 itu tidak bergejala sama sekali sisanya bergejala tapi sangat ringan,” kata Nadia dalam diskusi virtual di Youtube BNPB, Kamis (30/12/2021).
Nadia pun membeberkan alasan pasien varian Omicron isolasi di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara dan RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Ia menekankan bahwa tujuannya untuk melokalisir varian Omicron secara cepat.
Baca Juga : Eks Kadinsos Makassar Jadi Tersangka Kasus Mark Up Bansos Covid-19
“Walaupun kita lihat ada yang dikirim ke Wisma Atlet atau RSPI sebenarnya kita ingin memastikan terutama transmisi lokal kita tangani lebih karena memiliki proses infeksi yang lebih baik di rumah sakit. Sisi lain untuk memastikan bahwa omicron ini bisa kita lokalisir secara cepat walaupun ada sifatnya penularan lewat transmisi lokal untuk membatasinya walaupun tidak bergejala tetap dilakukan isolasi di rumah sakit,” ujarnya.
Nadia juga mengatakan bahwa hanya 6 pasien varian Omicron yang belum mendapatkan vaksin dua dosis.
“Jika kita lihat dari kondisi tersebut hampir hanya 6 orang yang belum di vaksin dalam rincian 5 orang belum sama sekali di vaksin 1 orang sudah vaksinasi dosis pertama yang terpapar varian Omicron,” tuturnya.
Baca Juga : BNPB Pastikan Pemerintah Jamin Kebutuhan Dasar Korban Banjir di Gorontalo