ABATANEWS, KALTIM – Anggota Komisi V DPR RI, melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Di sana, Dewan prihatin dengan kondisi jalan di beberapa daerah tersebut, apa lagi Kaltim adalah calon ibu kota baru Indonesia.
Rombongan Komisi V DPR RI di pimpin langsung Wakil Ketua Komisi V Andi Iwan Darmawan Aras. Ada dua kabupaten yang dikunjungi yakni Kabupaten Kutai Timur dan Samarinda.
Salah satu yang menjadi perhatian saat melakukan kunjungan di Provinsi calon ibu kota baru Indonesia itu, adalah kondisi jalan. Bahkan, beberapa ruas jalan dinilai sangat memprihatinkan.
Baca Juga : Fitnah Marak Jelang Pencoblosan, Tokoh Masyarakat Desa Patoloan: Kita Bungkam Mereka dengan Kemenangan
“Kita lihat kondisi jalannya, terus terang saja kita prihatin, sudah berlubang dan kecil. Sehingga kendaraan yang melintas kecepatanya maksimal hanya 60 km per jam. Itu tentu berdampak pada waktu tempuh saat melakukan pendistribusian logistik dan lainya,” kata Anggota Komisi V DPR RI, Muhammad Fauzi, Rabu (22/12/2021)
Kader partai Golkar itu menambahkan, salah satu faktor yang membuat kondisi jalan rusak adalah kegiatan penambangan yang belum tertata baik. Selain itu, banyaknya penambangan liar di beberapa wilayah di Kaltim yang tidak memiliki kolam penampung sedimen, memperparah kondisi drainase yang masih sangat terbatas.
“Faktor lain yang merusak jalan karena tidak sedikit kendaraan besar yang membawa barang melebihi kapasitas, ditambah lagi kontur tanah yang labil. Jadi air harus dikendalikan dengan membenahi drainase karena musuh utama jalan adalah air. Selain itu perhatikan kapasitas kendaraan dengan memfungsikan jembatan timbang. Bila masalah ini belum diselesaikan tentu sulit mengharapkan kondisi jalan dengan kualitas yang baik.” ungkap Fauzi.
Baca Juga : Anggota DPRD Hj Megawati Ikut Gerebek Pasar bersama Abang Fauzi di Pasar Sentral Masamba
Pria yang akrab disapa Abang Fauzi itu menyampaikan terkait Kalimatan Timur selalu jadi perbincangan terkait hasil tambang yang menjadi primadona. Akan tetapi fakta menunjukkan justru aktifitas pertambangan yang merusak infrastruktur jalan.
” Salah satu penunjang untuk meningkatkan perekonomian masyarakan adalah infrastruktur jalan harus baik. Tentu kondisi ini harus menjadi tanggung jawab semua pihak dan DPR tentu akan menyampaikan setiap masalah yang ada dengan kementerian terkait yang menjadi mitra komisi V tentunya,” jelas Fauzi.
Ia menambahkan jika persoalan infrastruktur bisa cepat terselesaikan, maka akan sangat membantu pemerintah dalam pemindahan pemerintah pusat. Terutama di Kutai Timur yang menjadi kabupaten penyanggah.
Baca Juga : Empat Alasan Paguyuban Keluarga Jawa Dukung Fauzi-Ajie di Pilkada Lutra
“Tentu semua ini akan menjadi catatan kami di Komisi V untuk kita sampaikan ke pemerintah melalui kementerian terkait,” tegas anggota DPR RI Dapil Sulsel III itu.