Musrenbang ini diikuti perwakilan forum anak, organisasi perempuan dan kelompok penyandang disabilitas. Kegiatan tersebut menjadi forum rembuk bersama dalam menggali permasalahan bagi kalangan perempuan, anak, dan penyandang disabilitas.
Bupati Maros, AS Chaidir Syam mengatakan, musrenbang khusus perempuan, anak dan penyandang disabilitas ini adalah kali kedua dilaksanakan di Maros. Sebab, tidak semua kabupaten melakukan musrenbang khusus ini.
“Musrenbang perempuan, anak dan disabilitas baru kami gagas tahun lalu bersama Ibu Wabup. Ini pelaksanaan kali kedua, memang benar pada musrenbang kecamatan sudah ada yang disinggung permasalahan perempuan dan anak, hanya saja kita tidak menyentuh secara mendalam permasalahan-permasalahan yang ada,” ungkapnya.
Baca Juga : Tinjau Panen Raya di Maros, Jokowi Harap Beras Sulsel Bisa ‘Hidupi’ Daerah Lain
Hanya saja, pada musrenbang umum, persoalan yang dibahas kebanyakan terkait pembangun dan perbaikan infrastruktur seperti jalan dan jembatan, serta pembangunan fisik seperti sekolah dan kantor kecamatan. Sementara persoalan ruang publik bagi anak, kebutuhan kaum disabilitas, kekerasan pada perempuan, hanya bisa dibahas di musrenbang khusus.
“Terkadang di tingkat kecamatan persoalan tentang tiga hal ini kurang disentuh. Meskipun terpisah, hasil dari musrenbang ini tetap akan dipaduserasikan dengan musrenbang kecamatan dan pokok-pokok pikiran DPRD. Sebab, kita butuh skala acuan prioritas,” bebernya.